Evaluasi Kehidupan Pers, Outlook Pers Kaltim 2022 Digelar

oleh -240 views

SAMARINDA.DIMENSINEWS – Mengevaluasi kehidupan pers selama 2021 dan menatap masa depan pers di 2022, outlook pers Kaltim pun digelar. Dengan menghadirkan beberapa narasumber yaitu dari dewan pers bidang hukum dan perundangan, M.Agung Dharmajaya, Sekretaris DPRD Kaltim, M.Ramadhan, Kadis Kominfo Kaltim, HM.Faisal.

Konvensi media siber yang digelar di ballroom Swiss Bell Hotel, Samarinda, Sabtu (8/1/2022), itu merupakan gagasan dari organisasi perusahaan media online yaitu, SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kaltim bekerjasama dengan JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) Kaltim, dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

Latar belakang digelarnya konvensi ini juga karena melihat pertumbuhan media siber atau media online yang terus berkembang. Dari awalnya hanya 40 media, saat ini tercatat sudah ada 170 media online. Namun, dari ratusan media yang ada tidak semuanya tergabung dalam organisasi pers, bahkan belum terverifikasi dewan pers.

“Meskipun belum masuk dalam organisasi maupun terverifikasi dewan pers, namun media tersebut sudah bisa mendapatkan kontrak kerja publikasi. Tak tanggung-tanggung, bahkan kontrak melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pun bisa diperoleh. Hal inilah yang perlu dicermati,” jelas Sekretaris Panitia Pelaksana, Hamdani, ketika membuka konvensi.

Dijelaskannya, tak dapat dipungkiri jika perkembangan media siber itu tak bisa dibendung. Faktor-faktor seperti kemudahan membuat laman website hanya dengan membayar domain, maka media tersebut sudah bisa beroperasi. Selain itu, adanya anggaran yang disediakan untuk belanja pemerintah publikasi dan promosi media siber di instansi pemerintah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, membuat banyak media-media baru bermunculan.

“Dengan total anggaran yang cukup besar hingga lebih dari Rp50 miliar, tetapi tidak memegang prinsip perusahaan pers menimbulkan kerawanan terjadinya korupsi untuk bisa mendapatkan kontrak tersebut. Ini juga bisa menyebabkan persaingan tidak sehat antara media,” tambahnya.

Konvensi media siber Kaltim ini juga dirangkai dengan beberapa acara lain, yakni Wartawan Legend Bedapatan, yang mengundang sejumlah pelaku pers mulai era 70an hingga sekarang. Untuk acara ini merupakan gelaran pertama khususnya di Provinsi Kaltim. (RIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *