Bakal Mogok Tiga Hari Produksi Tahu Tempe

oleh -312 views
Tahu tempe. (Foto internet)


JAKARTA.DIMENSINEWS.ID—


Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengumumkan mogok produksi pada 21 Februari hingga 23 Februari 2022.
Aksi mogok ini lantaran harga kedelai naik dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu per Kg pada Desember 2021 dan Januari 2022. Lonjakan harga itu meningkatkan biaya produksi tahu-tempe di Indonesia.


“Baru kemarin, setelah kita sebulan lebih dari sejak Januari, pak dirjen (dirjen perdagangan dalam negeri) Oke Nurwan baru bicara, tapi kami sudah terlanjur banyak yang kolaps sehingga rencana kita mau mogok 21,22,23 (Februari). Itu 3 hari mogok produksi dan mogok dagang juga, sehingga kami minta maaf kepada masyarakat,” ujar Aip kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/2).


Ia menyampaikan, sejauh ini, daerah yang akan melaksanakan mogok produksi dan dagang tahu-tempe adalah DKI Jakarta, Jabodetabek, sebagian dari Jawa Barat serta Jawa Tengah.


“Pada umumnya kita ini karena berkoperasi dan gotong royong, sehingga kalau yang satu susah yang lain ikut susah sehingga kelihatannya daerah lain juga akan ikut. Tapi tidak seluruh Indonesia, yang jelas DKI, Jabodetabek, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah ada juga sedikit,” ujarnya.

Menurut Aip, harga tahu tempe perlu disesuaikan dengan kenaikan harga kedelai yang belakangan ini terjadi.


“Kalau beli tempe di pasar itu Rp5 ribu sepotong, kami naikkan paling tinggi itu jadi Rp6 ribu, seribu rupiah lah atau berapa ratus rupiah. Jadi tidak seberapa sih kenaikannya,” kata Aip.


Gakoptindo sendiri mengaku sudah menyarankan untuk tidak mogok karena pemerintah sudah setuju untuk menaikkan harga tahu-tempe. Kendati demikian, mogok sudah direncanakan dan akan tetap jalan di beberapa daerah.

“Sekarang itu karena udah DKI dan Jabodetabek itu menyampaikan kepada Gakoptindo, maka kami menyampaikan kepada teman-teman lain di seluruh Indonesia dengan pesan, tolong tidak usah mogok. Ini kita naikin aja harga sesuai saran pemerintah gitu, jadi itu pesannya dari Gakoptindo seperti itu,” jelasnya.


Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan harga kedelai internasional yang terus melambung bakal menaikkan harga tahu dan tempe. Pasalnya, sekitar 80 persen pasokan kedelai berasal dari impor.


Direktur Jenderal Perdagangan Kemendag Oke Nurwan memperkirakan harga tempe di level perajin bakal menembus Rp10.300-Rp10.600 per kg dalam waktu dekat. Untuk tahu, harganya berpotensi naik ke level Rp52.450-Rp53.700 per papan atau Rp700 per potong dari harga saat ini Rp650 per potong.

Sementara, untuk harga jual di pasar, ia perkirakan tempe bakal naik Rp300 per kg dan Rp50 per potong untuk tahu. Perkiraan dibuat jika harga kedelai tak melebihi Rp12 ribu per kg. Sebagai perbandingan, Oke mencatat harga kedelai Rp11.240 per kg pada pekan pertama Februari 2022 (cnnindonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *