Kapolres Berau Tegaskan IRT Teluk Bayur Meninggal Bukan Karena Mengantre Minyak Goreng

oleh -355 views

Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono, didampingi Kapolsek Teluk Bayur AKP Kasiyono, suami korban dan Ketua RT Teluk Bayur, memberikan penjelasan terkait kematian seorang IRT yang dikatakan lantaran mengantre minyak goreng, Senin (14/3/2022). (Foto istimewa)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Adanya kesimpang siuran pemberitaan terkait kematian seorang IRT di Teluk Bayur, membuat Polres Berau mengambil tindakan. Kapolres Berau bersama Kapolsek Teluk Bayur pun menggelar rilis dengan memberikan penjelasan tentang hal tersebut.

“Setelah melakukan pemeriksaan 4 saksi, didapati kematian IRT tersebut bukan karena antrean membeli minyak goreng. Jadi berita yang beredar di masyarakat itu tidak benar,” ucap Anggoro saat membuka rilis di Polres Berau, Senin (14/3/2022).

Kronologi awal kejadian tersebut saat istri dari Budianto ini keluar rumah sekitar pukul 7.45 WITA. Dan saat melihat banyak orang di depan salah satu retail itu, beliau inisiatif untuk mendatangi. Namun, usai menyeberang dan sampai di lokasi, IRT ini terduduk. Saat ditanya oleh Ponakan, katanya dada sesak, kemudian kejang, sehingga langsung dilarikan ke RSUD. 

“Tapi saat di tengah perjalanan beliau ini sudah meninggal dunia. Dan saat kita cek lokasi retail itu juga tidak ada antrean apalagi penumpukan warga. Hanya sekitar 20-25 orang saja yang mengantre. Dan posisi toko juga masih tutup,” tambahnya.

Budianto, sang suami juga menjelaskan jika sehari sebelum kejadian itu, malah ada yang memberikan minyak goreng kepada istrinya, namun ditolak. Bahkan, saat ramainya antrean pun sang istri tidak pernah mau ikut, lantaran paham dengan kondisinya yang mempunyai riwayat penyakit asma.

“Istri saya pamit untuk beli sarapan katanya. Mungkin karena lihat banyak orang antre itu dia datangi. Kalau berdesakan pun dia tidak mau antre karena tahu kalau punya asma. Tolong jangan dikatakan istri saya meninggal karena antre untuk dapat minyak goreng. Kasihan mental anak-anak saya kalau sampai berita yang beredar tidak benar,” ucap Budianto sambil terisak.

Dengan adanya penjelasan detil baik dari Polres Berau maupun suami korban, pemberitaan yang selama ini beredar khususnya di masyarakat bisa terjawab, dan tidak ada asumsi bahwa antrean minyak goreng menjadi penyebab kematian Sandra. (RIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *