Ekspor Minyak Goreng Dibuka, Harga Curah Bakal Lebih Murah!

oleh -526 views

JAKARTA, DIMENSINEWS- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan sejumlah turunannya.

Larangan sebelumnya diberlakukan mulai Kamis (28/5/2022). Jokowi juga optimistis, harga minyak goreng akan semakin turun, termasuk di daerah-daerah yang saat ini masih tinggi.

Melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, pada Kamis (19/5/2022) Jokowi mengumumkan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali mulai Senin (23/5/2022).

Jokowi mengungkapkan, hasil pengecekan dan laporan, pasokan minyak goreng di pasar terus bertambah. Dimana, ujarnya, kebutuhan minyak goreng curah nasional adalah 194 ribu ton per bulannya. Pada Maret sebelum larangan ekspor, pasokan hanya 64,5 ribu ton.


“Setelah pelarangan ekspor bulan April, pasokan sebanyak 211 ribu ton per bulan, melebihi kebutuhan nasional. Selain itu, terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng nasional dari sebelum dilarang berkisar Rp19.800 (kg). Setelah adanya pelarangan ekspor harga turun menjadi Rp17.200-17.600 (kg),” kata Jokowi, Kamis (19/5/2022).

Jokowi mengatakan, penambahan pasokan dan penurunan ekspor merupakan usaha bersama dari pemerintah, BUMN, juga swasta.

“Walaupun ada beberapa daerah memang saya tahu harga minyak gorengnya masih tinggi. Saya yakin dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaan semakin melimpah,” ujarnya.

“Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan 17 juta orang di industri sawit, baik petani serta pekerja dan tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan ekspor minyak goreng dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022,” kata Jokowi.

Terpantau di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga minyak goreng (migor) curah pada Kamis (19/5/2022) turun Rp100 jadi Rp18.950.
Founder dan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung sebelumnya mengatakan, harga minyak goreng sebenarnya bisa saja ditekan semakin turun. Jika pemerintah mau, ujarnya, harga minyak goreng curah bisa terus diarahkan melandai ke Rp4.000 per liter atau ke posisi tahun 2021.

“Mudah saja kalau pemerintah mau. Cabut larangan ekspor, pasang tarif pungutan ekspor baru. Bulog beli minyak goreng sebesar 500 ribu kiloliter dari pabrik minyak goreng dan distribusikan dengan harga murah, misalnya Rp 14 ribu atau bahkan Rp 10 ribu per liter. Dana pembelian migor diambil dari dana sawit (BPDPKS),” katanya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng meluncurkan Program Migor Rakyat pada hari ini, Selasa (17/5/22). Masyarakat bisa memperoleh minyak goreng curah dari program ini dengan harga Rp14.000/liter, namun syaratnya menggunakan KTP.

“Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha migor untuk rakyat. Sepenuhnya dijalankan melalui proses bisnis antara distributor minyak goreng dengan para pengecer atau pelaku usaha kecil. Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktunya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru,” ujar Mendag Lutfi saat meninjau implementasi program di Jakarta pada Selasa (17/5/22).(cnbc Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *