Mendekati Anak Muda melalui Musik

oleh -401 views
Aksi panggung Hadi Mulyadi dalam live music yayasan Bibit Baik Berbagi. (Helda Mildiana/Dimensinews)

MUSIK sangat akrab dalam diri orang nomor dua di Kaltim ini. Ya, Wakil Gubernur Kaltim ini hampir di setiap acara, selalu unjuk kebolehan menggebuk drum. Lelaki murah senyum ini tak hanya beraksi sebagai drummer, tak jarang pria yang juga dikenal sebagai guru ini piawai menyanyikan lagu pop hingga dangdut.

Rabu malam (13/7/2022) tadi misalnya, Hadi Mulyadi bersilaturahmi dengan Yayasan Bibit Baik Berbagi (YBBB). Yayasan ini mengemas acara dengan tajuk Silaturahmi dan Live Music bersama Hadi Mulyadi di teras rumah makan Thole, Jalan H Isa II Tanjung Redeb Kabupaten Berau. Di sinilah masyarakat Berau yang terdiri dari komunitas sosial dan komunitas pecinta binatang, menyaksikan aksi panggung pria yang juga dikenal sebagai politisi ini.

Sebelumnya, Rabu siang, sebagai wakil Gubernur, menyerahkan SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) bersama Bupati Berau di Tanjung Redeb.

Sementara itu, malam hari dalam ajang silaturahmi tersebut, benar benar digunakan untuk melampiaskan hobinya bermusik, selain berbincang dengan warga. Dengan memainkan stik drum, Hadi nampak piawai mengiringi politisi Sarwono aktivis sosial sekaligus musisi Paman Doblang bernyanyi.

Usai memainkan drum, beberapa lagu sukses dilibas Hadi Mulyadi. Dari mulai pop, dangdut, lagu manca, hingga lagu Bugis. Tak ketinggalan tembang lawas asal Negeri Sakura, Kokoro No Tomo yang dipopulerkan penyanyi Mayumi Itsuwa. Di sela menyanyi itu, Hadi tak lupa mengajak generasi muda di Kota Sanggam untuk selalu berbuat kebaikan.

Usai live music, Wagub punya waktu longgar untuk berbincang dengan aktivis sosial termasuk dengan pers. Pria ini membeberkan mengenai musik yang disukainya. “Kenapa saya menyukai musik? Pertama karena bisa menghaluskan perasaan dan yang kedua merupakan sarana bersilaturahim,” papar suami Eni Makmur ini.

Pria kelahiran Samarinda 6 Mei 1968 ini menyebutkan, dengan bermusik sekaligus bisa lebih mudah berkomunikasi.

“Berpartai atau tidak, saya tetap melakukan silaturahim. Bagi saya, musik itu positif. Dengan musik, dapat berkomunikasi dengan kalangan atas, bawah semua bisa berkomunikasi. Jadi bisa lintas suku lintas agama,” bebernya.

Ia kemudian mengingat pesan ulama besar Imam Syafi’i. “Belajarlah sastra agar halus budimu sastra itu termasuk seni yang di dalamnya termasuk musik,” ungkap ayah dari empat anak ini.

Hadi yang pernah lima tahun menjadi dosen matematika ini menyebutkan, seni itu dominasi otak kanan. “Kalau mau hidupnya sukses, harus mengaktifkan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri itu akademis, otak kanan itu seni,” ulasnya.

Ia menyebutkan, sebagai pejabat sekaligus pengurus partai, bermusik menjadi sangat penting. “Dengan musik ini, saya bisa bertemu dengan siapa saja, bisa berkomunikasi dengan siapa saja,” bebernya.

Ia mengakui, ada perbedaan pendapat tentang musik. Ada ulama yang mengharamkan, ada yang membolehkan dengan alat musik tertentu, ada juga yang berpendapat boleh dengan syair tertentu. Namun ada juga yang membebaskan. “Semua tergantung niatnya,” sebutnya.

Bagi Hadi, ada target khusus. Melalui musik, ia ingin lebih dekat dengan anak muda. “Dengan cara itu, bisa mudah dibimbing tanpa harus diceramahi,” paparnya.

Ia pun mengajak para pecinta musik untuk tetap punya cita cita mulia. “Apa cita cita mulia itu? Misalnya membahagiakan orang tua, menafkahi anak-istri, dan menyantuni saudara,” pungkasnya. (Helda Mildiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *