Kemenparekraf RI Berikan ADWI 2022 ke Kampung Wisata Berau, Wabup Bilang Ini Pelecut

oleh -656 views
Wabup Gamalis menyerahkan plakat kepada Hersan, Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Payung-Payung Maratua. (Helda Mildiana/Dimensinews)

TANJUNG READEB.DIMENSINEWS-

Kemenparekraf Republik Indonesia melalui  Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dan Tim TGUP (tim Gubernur untuk percepat pembangunan)  Profesor Abdul Rachim memberikan plakat pe nghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 kepada  Wabup Gamalis , anugerah ini untuk   kampung wisata di Kabupaten Berau. Pemberian penghargaan Kampung Wisata ini berlangsung di kantor Bupati Berau, Kamis (1/9/2022).

Pemberikan plakat kemudian diberikan Wabup Gamalis  kepada Kepala Kampung dan ketua pokdarwis kampung wisata Teluk Harapan, Payung Payung, kampung Pulau Besing dan kampung wisata Teluk Semanting dan Kampung wisata Merabu di Kelay , disaksikan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata H Ilyas Nasir dan Camat Maratua.

Masing masing kampung wisata ini diberikan penghargaan, berdasarkan penyaringan di ADWI seperti   kampung  Teluk Harapan Maratua merupakan masuk dari 100  besar, Payung Payung  dan Pulau Besing masuk dari 300 besar dan kampung wisata Teluk Semanting masuk 500 besar, yang seluruhnya dari 3.818 kampung wisata di  Indonesia yang ikut di dalam ADWI.

Wabup Gamalis memaparkan  bahwasanya  dengan pemberian penghargaan sebagai kampung wisata ini , dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan daya tarik kampungnya masing masing.

“Ini sebagai pelecut untuk kampung wisata kita, “ kata nya. Wabup mengibaratkan kalau anugerah ini justru menjadi cambuk bagi kampung penyandang wisata. Karena beberapa katagori penilaian menjadi dasar untuk bisa berada di dalam ADWI.

Wabup Gamalis menerima plakat penghargaan ADWI 2022 dari Kemenparekraf, melalui tim gubernur untuk percepatan pembangunan, Prof Abdul Rachim. (Helda Mildiana/Dimensinews)

Wabup menyebutkan seperti  katagori yang dipatok untuk mendapatkan anugerah desa atau kampung wisata ini, ada tujuh kategori penilaian. Kategori tersebut adalah, daya tarik wisata pengunjung (alam, budaya, buatan), kemudian yang kedua homestay yang ada di kampung tersebut.

Sementara penilaian ketiga adalah apakah di kampung wisata memiliki souvenir (kuliner, fesyen, kriya),  digital dan kreatif, toilet umum,  CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan. Kemudian terakhir adalah kelembagaan kampung wisata.

Dari kategori ini diharapkan bisa mendorong berkembangnya kampung  wisata menjadi desa wisata berkelanjutan. Selain itu, juga mampu meningkatkan kualitas kampung wisata di Indonesia, serta mewujudkan visi ‘Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong Pembangunan daerah dan Kesejahteraan. (hel/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.