Bupati : “FGD Ajang Tepat Antisipasi Hindari Dampak Negatif dari Kenaikan Harga BBM

oleh -688 views
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas bersama Kapolres AKBP Sindhu Brahmarya dan sebagian peserta diskusi. (Helda Mildiana/Dimensinews)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Dalam pembukaan Forum Group Discusion (FGD) untuk mengantisipasi dampak penyesuaian harga BBM, di ballroom Hotel Bumi Segah Rabu (7/9/2022) Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengatakan bahwa FGD ini merupakan ajang yang tepat.

Tepat bagi kita untuk bersama-sama merumuskan strategi dan kebijakan serta antisipasi yang tepat demi menghindari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan sekaligus memberikan ketenangan bagi masyarakat.

FGD ini digelar Polres dengan mengandeng Pemkab Berau dan Pertamina, sehubungan dengan kenaikan harga BBM di Indonesia. Dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyesuaian harga subsidi BBM, dengan mengundang peserta diskusi berbagai kalangan dan organisasi.

Masih kata sambutan Bupati Berau dalam pembukaan diskusi tersebut, Sri Juniarsih berharap kegiatan FGD ini menghasilkan rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penyesuaian harga BBM telah ditetapkan pada tiga jenis BBM yaitu solar, pertalite dan solar serta BBM non-subdisi yaitu Pertamax. Harga yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite yang semula Rp7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, solar dari Rp.5000 menjadi Rp.6.800 dan Pertamax semula dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500.

“Kenaikan harga BBM ini biasanya turut berdampak pada kenaikan harga bahan pokok yang pada akhirnya menimbulkan gejolak masyarakat untuk itu momentum FGD ini kiranya ajang yang tepat,” jelasnya.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, dalam pembukaan diskusi. (Dok Humas Polres Berau)

“Pemkab Berau juga senantiasa berupaya sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dengan mengeluarkan kebijakan terbaik yang mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat kita, adapun hal yang menjadi pertimbangan bersama yaitu perihal alokasi bantuan langsung tunai (BLT), kompensasi BBM dan subsidi upah, serta tambahan dana kompensasi berupa bantuan permodalan kepada pelaku UMKM yang terdampak serta mempermudah akses terhadap masyrakat pra sejahtera di Berau, ” katanya.

Usai acara , Sri Juniarsih kepada pers menyebutkan memang masalah BBM ini dilematis, ketika tidak dinaikkan maka akan menekan APBD, namun jika dinaikkan berdampak kepada masyarakat. Maka Pemkab Berau akan berupaya sebaik baiknya berupa solusi yang lain penyaluran kepada orang yang tepat.

Kondisi masyaakat saat ini terhadap kebijakan pempus, kondisi kita memang tidak sedang sehat .tetapi ini adalah sebuah pilihan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat, tentunya pemerintah harus lebih bijaksana akan melihat kepada siapa sasaran yang terbaik untuk diberikan bantuan.(hel/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.