TANJUNG REDEB DIMENSINEWS – Jangan hanya ibunya saja yang naik berat badan, tapi malah anaknya yang turun berat badannya, balitanya juga harus terus berkembang tumbuh dan tambah berat badannya.
“Saya mengajak ibu-ibu yang memiliki balita untuk rajin ke posyandu supaya bisa terpantau tumbuh kembang bayi dan balita yang kita harapkan akan menjadi anak-anak yang berguna bagi nusa dan bangsa dimasa depan,” ungkap Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dalam acara pencanangan gerakan bersama Lasgita (kelas gizi balita) , Senin (24/10/2022) di Posyandu Karya Bhakti Jalan Karya Utama, Kelurahan Teluk Bayur.
Pencanangan itu dihadiri Asisten bidang pemerintahan dan kesra Hendratno, Kadis Kesehatan Totoh Harmanto, Camat Teluk Bayur Endang Iriani dan jajaran lurah dan kepala kampung, kader PKK dan kader posyandu di wilayah Teluk Bayur, serta masyarakat yang memiliki balita.
Disebutkan, bahwa seorang ibu datang ke posyandu bukan hanya sekedar menimbang berat badan bayinya saja. Namun juga melihat perkembangan tumbuh kembang bayi. Apabila ada masalah, maka akan mendapatkan pengarahan atau pendampingan.
Datang ke posyandu, bukan hanya sekedar imunisasi saja tapi untuk mengetahui seberapa besar perkembangan tumbuh kembang anak-anak kita.
Gebrakan Lasgita merupakan membuat model identifikasi gangguan pertumbuhan dan intervensi sejak dini terutama 1000 hari pertama kehidupan dan terpadu lainnya yang penting untuk dilakukan. Seperti yang disampaikan, ketika ada sesuatu pada anak-anak di Teluk Bayur atau ditempat lain, tugas kita bersama adalah untuk memotivasi orang tua supaya anak yang punya gejala stunting bisa segera diselesaikan masalahnya.
“Karena kalau sampai kita biarkan berkepanjangan maka anak akan menjadi gagal tumbuh kembangnya,” ujarnya.
Melalui posyandu ataupun PKK supaya bisa diberi support asupan-asupan gizi dan makanan-makanan yang bergizi serta susu formula. Sehingga berat badan pada anak-anak bisa terus naik setiap bulan.
“Saya berharap nantinya fungsi dari elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat dapat kita optimalkan sehingga kita dapat memantau tumbuh kembang anak-anak Kabupaten Berau. untuk menjadikan anak yang sehat dan kuat,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Suhartini mengatakan, saat ini pihaknya bersama instansi terkait fokus pada penyelesaian permasalahan ancamam kekurangan gizi pada balita, maupun stunting bagi balita di Bumi Batiwakkal.
Menurutnya, harus disadari balita merupakan bagian penting dari masa pertumbuhan. Untuk memperbaiki masalah gizi masyarakat, dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari kandungan hingga usia 2 tahun.
Tetapi, apabila di masa itu sudah terjadi kekurangan gizi, sangat tidak baik bagi tumbuh kembang anak kedepannya. Sehingga, harus dilakukan intervensi, jangan sampai kekurangan gizi itu nantinya, berdampak pada berat badan kurang, stuntit, atau berat balita nya gizi kurang.(hel/adv)