Reses Nurung, Permasalahan Klasik kesulitan BBM, Minta SPBN Berdiri

oleh -192 views
Reses anggota DPRD Berau H Nurung di Kampung Radak, Buyung-Buyung Kecamatan Tabalar. (Ist)

TABALAR.DIMENSINEWS –

Permasalahan masyarakat nelayan masih terbilang klasik,masih berkutat pada masalah ketersediaan bahan bakar minyak untuk nelayan. Hal ini terungkap dalam reses anggota DPRD Berau H Nurung di kediaman Syarifudin Kampung Radak, Kelurahan Buyung-Buyung Kecamatan Tabalar ,Jumat (18/11/2022). Selain itu, juga persoalan listrik masuk desa.

Diungkapkan oleh jajaran nelayan yang hadir, bahwa sebagai kampung yang berada di bibir laut, kesulitan bahan Bakar Minyak (BBM), bahkan langka, terlebih harga yang sangat mahal.”Sudah harganya tinggi, sulit lagi dicari,” ungkap nelayan Radak.

Anggota DPRD Berau, H Nurung saat menuju Kampung Radak, Buyung-Buyung. (Ist)

Yang mana BBM ini merupakan penggerak utama melaut guna mencari nafkah warga nelayan. Warga radak Buyung mengharapkan agar anggota DPRD Nurung, dapat membantu untuk memperjuangkan bersama eksekutif untuk mendorong mendirikan SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) di wilayah Radak.

Dengan adanya SPBN ini, maka kebutuhan solar untuk nelayan dapat teratasi. Selain meminta agar dapat di dirikan SPBN, nelayan di kampung Radak mengharapkan bantuan alat fasilitas kelengkapan untuk melaut baik berupa mesin donfeng, ketinting maupun alat tangkap lainnya.

H Nurung Selaku Wakil dari Dapil, bahwa persolaan Klasik BBM ini hampir sama di setiap kampung nelayan seperti Kampung Semurut, Kampung Pisang Pisangan dan Kampung Tabalar Muara. Nurung juga akan mengkoordinasikan kepada instansi terkait mengenai adanya SPBN di kampung tersebut.

“Hal ini sudah kita lakukan RDP (Rapat Dengar Pendapat) pada instansi terkait, termasuk Dinas Perikanan. Dan permasalahan ini sudah 2 kali kita sampaikan. Insya Allah mereka dengan sigap menanggapi dan akan mengupayakannya,” tambahnya.

Saat ini sudah terlihat ada langkah awal dengan adanya pembebasan lahan. Juga urukan di sekitar Pelabuhan Buyung-Buyung RT 8.

“Namun perlu dipahami harus bersabar tidak serta merta harus berpacu pada anggaran. Harapan saya pada pemerintah agar bisa secepatnya, dan akan terus kita kawal ini,” tutupnya.

Sedangkan permintaan mesin ketinting dan dongfeng untuk warga, Nurung mempertimbangkan permintaan tersebut.(hel/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *