TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS-
Membully atau bullying , merupakan perilaku terlarang, jangan sekali sekali dilakukan terhadap teman atau siapapun. Bullying merupakan tindakan ancaman, kekerasan yang dilakukan dengan sengaja. Hal ini terungkap dalam acara sosialisasi kebangsaan (sosbang) yang digelar ketua Bapemperda DPRD Kaltim DR.H.Rusman Ya’qub.S.Pd.,M.Si di jalan Mangga 1 Tanjung Redeb, Sabtu (10/12/2022).
Rusman mengajak agar pelajar kompak menolak bullying. Mengapa? karena membully ini merupakan sikap mengancam dan yang dibully merasakan terancam,tersiksa,terjadi penurunan harga diri. Dan biasanya pelajar yang dibully menjadi kurang berminat menjalani aktivitas.
Sosbang yang dimoderatori Dwi Rizky Yuliani,S.Pd menghadirkan pertanyaan dari pelajar, bagaimana meningkatkan literasi, sementara perangkat literasinya kurang. Disebutkan Rusman, bahwa kalau untuk di perpustakaan daerah di Kabupaten Berau, sarana dan perangkat sudah sangat memadai.

“Dan kita jangan terjebak kepada bentuk fisik, sekarang ada A book, bahkan sedikit sedikit googling, yang penting hati hati, jauhi berita hoax, jangan turut menyebarkan berita hoax,” papar Rusman.
Sebelumnya Rusman juga mengungkapkan kalau sejauh ini, asumsi umum nasionalisme generasi milenial mengalami kemunduran.jangan sampai ikatan kebangsaan memudar dan pancasila sebagai dasar negara kehilangan vitalitasnya.
“Perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan memadai untuk menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan Indonesia. Dan nilai-nilai luhur yang tergabung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipahami seluruh masyarakat, termasuk generasi muda,” lanjutnya.
STEREOTIP GENERASI LEMAH

Sosbang juga menggandeng narasumber akademisi Universitas Mulawarman, Unis W.Sagena.S.IP.,M.Si.,Ph.D. Dosen Sospol ini mengajak seluruh pelajar untuk bersama-sama menghapus mitos atau stereotip yang sering “ditempelkan” kepada milenial adalah generasi lemah.
“Entah ini fakta atau mitos, apakah kita sekarang generasi tunduk, generasi instans, generasi candu, generasi manja dan generasi galau . yang yang terakhir ini insecure dan mudah depresi,” ungkapnya.
“Lemah dalam artian terlalu sensitive, mudah terkena penyakit mental, atau banyak yang menganggap manja. Jadi ini yang harus dibuktikan bahwa kalian tidak seperti itu,” ungkap Unis dihadapan peserta Sosbang.
Disebutkan Unis, kalau wawasan kebangsaan bagaimana kita dapat mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara, dilandasi jati diri bangsa. Serta kesadaran sistem nasional yang bersumber dari pancasila , UUD 1945 dan NKRI. (hel)