Dinkes Berau Gelar Pengukuran Kebugaran Jasmani Jamaah Haji

oleh -1,168 views
Asisten 1 bidang pemerintahan & Kesra M Hendratno ,sekretaris.dr Halijah dan kabid kesmas Suhartini bersama peserta pengukuran kebugaran jasmani. (Helda Mildiana/Dimensinews)

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS –

Sebanyak 120 peserta dari 149 jumlah jemaah haji asal Berau , tadi pagi, Sabtu (18/3/2023) mengikuti serangkaian kegiatan Program Kesehatan Olah Raga dan Pengukuran Kebugaran Jasmani yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Berau di lingkungan Kantor Dinkes dan sekitarnya.

Acara dimulai dari pukul 06.00 wita ini dibuka M Hendratno Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Kesra. Disebutkan bahwa kegiatan ini penting dilakukan karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah fisik yang memerlukan waktu cukup lama dan bertempat di luar negeri yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan negara Indonesia. “Sehingga memerlukan kondisi tubuh yang bugar, “ papar Hendratno.

Sedangkan Suhartini SKM MAP ketua panitia program kesehatan olah raga dan pengukuran kebugaran Dinas Kesehatan Berau, memaparkan bahwa dalam penyelenggaraan haji dan umroh, Menteri Kesehatan RI sesuai dengan UU no 8 tahun 2019 mengenai penyelenggaraan haji, Menkes bertanggung jawab dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji, Baik pada persiapan maupun penyelenggaraan ibadah haji.

Pengukuran kebugaran. (Helda Mildiana/Dimensinews)

“Ditetapkan peraturan menteri kesehatan, melaksanakan amanat tersebut no 15 tahun 2016 tentang istithaah. Penetapan Istithaah merupakan hasil merupakan pemeriksaan kesehatan jamaah haji yang terstandar yang dihubungkan dengan aktivitas, situasi dan kondisi lingkungan,” papar Suhartini yang juga Kabid Kesehatan Masyarakat Kabupaten Berau ini.

Seperti diketahui aktivitas fisik jemaah haji memerlukan ketahanan fisik, seperti shalat 5 waktu di masjidil haram, yang mana berjalan dari pemondokan atau batas masuk kendaraan ke area masjidil haram atau masjid Nabawi, kemudian Tawaf yakni berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam sebanyak 7 kali. Sa’i berjalan atau berlari lari kecil dari bukit Shofa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali (7 x420 meter =2,9 Km), kegiatan Armuna (Arofah, Mudzalifah dan Mina), Wukuf di Arafah , mabit di Mudzalifah termasuk melontar jumrah.
Dan aktivitas lain seperti embarkasi , di pesawat, ziarah selama di tanah suci dan kepulangan ke tanah air.

Berkaitan dengan inilah , jemaah haji ditetapkan memenuhi syarat istithaah kesehatan haji tanpa bantuan obat, alat, orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani setidaknya dengan katagori cukup.

“Dilaksanakan pengukuran kebugaran jasmani ini merupakan upaya untuk mengetahui tingkat kebugaran kesehatan jasmani jemaah haji dan sebagai dasar untuk melakukan kesehatan fisik,” kata Suhartini lagi.

Peserta calon jemaah haji mengikuti rangkaian pengukuran kebugaran. (Helda Mildiana/Dimensinews)

Tampak peserta menjalani rangkaian pengukuran kebugaran, di mulai dari pengisian par-Q ( Phisical Activity Readiness Quisionare atau kesiapan aktivitas fisik jemaah, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kelayakan, pemanasan, pelaksanaan tes kebugaran, pendinginan kemudian konsultasi hasil tes kebugaran dengan dokter.

Sementara itu peserta yang mengikuti pengukuran tes kebugaran, seperti diungkapkan Mulyadi calon jemaah haji, bahwa kegiatan ini sangat berguna dan membantu jemaah mengenai kesiapan fisik dalam melaksanakan ibadah haji.

“Dengan adanya pengukuran kebugaran, kami tahu sejauh mana kesehatan dan kesiapan diri kita,” katanya.

Begitupula dengan Susi, jemaah yang berdomisili di Teluk Bayur ini, sangat antusias mengikuti tes pengukuran kebugaran. (adv/kes/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.