Penguatan Kapasitas FKKS & Pokja Sehat untuk Menjadikan Kabupaten Sehat

oleh -385 views
Habibah Ayu Nuraini Ketua tim kerja Promkes & Pemberdayaan Masyarakat memberikan pembinaan terhadap Fkks dan Pokja Sehat di kecamatan Gunung Tabur. (Helda/Dimensinews)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Untuk mewujudkan Kabupaten dan Kota Sehat peran Forum Berau Sehat (FBS) , Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) dan Kelompok Kerja (Pokja Sehat) sangatlah penting.

“Sehingga perlu penguatan kapasitas organisasi ini untuk menjadikan Kabupaten Kota Sehat yang aman, nyaman, bersih dan sehat untuk di huni penduduk yan dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati Pemerintah dan masyarakat,” papar Habibah Ayu Nuraini ketua tim kerja Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau pada acara pembinaan FKKS di Kecamatan Gunung Tabur, Kamis (11/5/2023).

Lalu apa yang dilaksanakan FKKS dan Pokja Sehat dalam menjalankan tupoksinya, disini Habibah Ayu menyebutkan, harus ada sekretariat, rencana kerja selama dua tahun dan struktur organisasi juga selama dua tahun.

Yang mana Kabupaten Kota Sehat diselenggarakan dalam 9 tatanan, dan semua tatanan wajib dilaksanakan serta diukur dalam indikator pokok dan 98 indikator pendukung.

Sembilan tatanan itu adalah pertama kehidupan masyarakat sehat dan mandiri dengan indikator 10, indikator pendukungnya 19, kedua adalah tatanan permukiman dan fasilitas umum indikator pokoknya 7, dengan indikator pendukung 19, tatanan ketiga adalah satuan pendidikan dengan indikator pokok 5 indikator pendukungnya 5, tatanan keempat pasar indikator pokoknya 3 dengan indikator pendukung 3.

Tatanan kelima perkantoran dan perindustrian indikator pokok 4 dengan indikator pendukung 10, tatanan keenam adalah pariwisata indikator pokoknya 6 dengan indikator pendukung 7, tatanan ketujuh tranportasi dan tertib lalu lintas dengan indikator pokok 5 indikator pendukungnya 11, tatanan kedelapan perlindungan sosial dengan indikator pokok 6 indikator pendukungnya 13, kemudian tatanan kesembilan penangulan bencana dengan indikator pokok 5 dan indikator pendukungnya 6.

LOKASI KHUSUS (LOKUS)
Dalam pelaksanaan Kabupaten Kota sehat, khusunya di Kecamatan ataupun Kampung, perlu adanya lokasi khusus atau lokus.

Disebutkan Habibah ayu, lokus itu suatu tindakan atau perlakuan khusus untuk mengembangkan potensi yang ada di Kampung. “Ada dua faktor penyebab adanya lokus, pertama karena ada potensi di Kampung dan yang kedua karena adanya masalah di Kampung tersebut,” jelasnya.

Misal lokus yang merupakan inovasi yang sudah atau sedang berjalan dalam kegiatan Forum Kabupaten, seperti Gemilang Lokus Gadis (Gerakan desa hijau dan sehat) . Lokus ini bertujuan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan , menciptakan udara bersih, menjaga kebersihan dan lingkungan.

Kegiatan yang dilakukan adalah penanaman pohon, gotong royong, menjaga kebersihan, ada taman penghijauan, ada kegiatan olah raga dan larangan merokok di tempat umum.

LOKUS KAMPUNG HERBAL
Kampung herbal adalah kampung wisata edukasi, yang mana kampung ini membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin belajar terkait tanaman herbal baik itu proses budidaya, perkembangannya , perawatan , hasil pengolahan dan lainya.

Tujuan Lokus , tempt wisata dan tempt belajar dan memahami manfaat dari kegunaan tamanan oba obatan . jadi berwisata sekaligus belajar tentang ilmu tumbuhan herbal .

Kegiatannya mendata tanaman herbal dan manfaatnya, mengumpul dan menanam tanaman herbal. Meramu tanaman herbal dan ada komitmen tidak memakai pupuk kimia dan pestisida.

LOKUS KEMBALI KE SEKOLAH
Lokus ini merupakan gerakan masyarakat untuk mengembalikan anak dan remaja yang tidak bersekolah serta pemberantasan buta aksara.
Tujuannya mendata anak dan remaja yang tidak sekolah, diupayakan untuk mendapatkan pendidikan baik formal dan non formal.

LOKUS KOPITERAS
Lokus Kopiteras ( komunitas peduli penyakit rabies) , merupakan komunitas peduli penyakit rabies . tujuannya untuk mencegah penyakit rabies pada anjing , kucing dan binatang lain yang adda di Kampung agr manusia terhindar dari penyakit rabies.
Kegiatan yang dilakukan pendataan jumlah anjing, kucing yang dapat menularkan penyakit rabies . Juga melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi penyakit rabies dan vaksinasi rabies.

LOKUS TIM PAGI BEPA (TIM PENANGGULANGAN GANGGUAN JIWA BEBAS PASUNG)
Tim penanggulangan gangguan jiwa bebas pasung adalah tim terpadu yang terdiri berbagai unsur tenaga medis yakni dokter, NGO, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Lokus ini bertujuan untuk membebaskan orang yang gangguan jiwa (OYGJ) dari pemasungan untuk mendapatkan hak hidup yang layak dan pengobatan gratis.
Kegiatan yang dilakukan mendata OYGJ, memfasilitasi dengan petugas medis, dinas kesehatan dengan pemerintah setempat. Melakukan pendekatan dengan keluarga OYGJ serta memfasilitasi.

LOKUS GEMACIL (GERAKAN MASYARAKAT CINTA LANSIA)
Lokus ini merupakan gerakan masyarakat yang punya kepedulian terhadap orang yang lanjut usia atau orang tua jompo usia 65 tahun keatas.
Tujuannya mengayomi dan memberikan perhatian serta kasih sayang dari keluarga sendiri maupun lingkungan sekitar , baik itu dukungan moral maupun produk yang dapat menunjang dan mempermudah aktivitas sehari hari .
Kegiatannya pendataan lansia, posyandu lansia, senam dan oemeriksaan kesehatan, konseling dan pemberdayaan lansia.

LOKUS GARDU POSKIN (GERAKAN TERPADU PEDULI ORANG MISKIN)
Dalam lokus ini merupakan gerakan dari sekumpulan masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap orang miskin. Tujuannya adalah memberikan sumbangsih yang signifikan bagi pengentasan kemiskinan . Melalui ide kreatif dan cerdas, komunitas ini hendaknya mampu menggugah kepedulian masyarakat berkemampuan lebih untuk membantu yang miskin.

Kegiatan di lokus Gardu Poskin ini, memberikan bantuan sedekah dan infaq, memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anak anak yang kurang mampu, serata pengelolaan sedekah tepat sasaran kepada orang kurang mampu dan miskin. Serta memfasilitasi orang miskin untuk mendapatkan fasilita jaminan sosial , BPS, KIS dan KIP.

Salah satu lokus pelatihan membatik di Kampung Maluang. (Dok)

LOKUS GEMPUZI (GERAKAN MASYARAKAT PEDULI GIZI)
Kegiatan alam lokus ini yani memberikan pelayanan dn pendampingan kepada orang yang mengalami gizi kurang, gizi buruk , memberikan pelayanan posyandu, dan memberikan makanan tambahan kepada bayi, ibu hamil dan lansia. Serta gerakan makan ikan, telur dan sayuran.
Target yang ingin dicapai memulihkan gizi kurang atau buruk, stunting dan membuat anak sehat dan cerdas.

LOKUS PSBM (PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT)
Dalam lokus PSBM ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan kelembagaan dalam penerapan sistem reduksi sampah di Kampung.
Kegiatan yang dilakukan adalah melibatkan masyarakat dalam mengolah sampah antara lai mengadakan kegiatan sosialisasi, workshop dengan mengundang bidang persampahan di instansi terkait, melalui forum RT, RW. Dengan mengadakan pertemuan tiap bulan di kelurahan masing masing.

Mengadakan lomba di bidang pengelolaan sampah rumah tanga antar kader lingkungan dan lainya.
Dari lokus lokus ini, tentu ada yang sudah berjalan, atau kondisi kampung atau desanya ada yang mengalami hal serupa. Dalam pelaksanaan Kabupaten Kota Sehat.

Pelaksanaan Kabupaten Kota Sehat ini dana bersumber dari pemerintah, OPD terkait, fihak ketiga, perusahaan swasta dan swadaya masyarakat. (hel/Advkes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *