Abut Bassar Harus Lebih Meriah di Tahun Depan

oleh -314 views
Pemukulan gong oleh Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, sebagai tanda dimulainya rangkaian acara Abut Bassar di Gunung Tabur. (Ria/Dimensinews)

GUNUNG TABUR.DIMENSINEWS – 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, di 2023 ini Kesultanan Gunung Tabur kembali menggelar pesta rakyat Abut Bassar. Dengan mengedepankan rangkaian pertunjukan kesenian asli Banua, acara ini diharapkan akan lebih meriah di tahun depan.

“Abut Bassar Banua ini merupakan wujud kecintaan kita kepada adat budaya Banua, sebagai salah satu suku asli Kabupaten Berau. Untuk itu, acaranya harus lebih meriah lagi, dikemas sebagus mungkin karena ini juga menjadi salah satu daya tarik pengunjung dan wisatawan,” terang Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, saat membuka Abut Bassar, di keraton kesultanan Gunung Tabur, Selasa ,(25/7/2023).

Kesenian asli Banua yang ditampilkan antara lain, bela diri Kuntaw dan kesenian Bamanda. Ada juga lomba ketinting, lomba perahu panjang, lomba lagu mengayun anak, lomba batunjang, dan lomba bajappin. Acara digelar di sepanjang tepian Kecamatan Gunung Tabur sejak Selasa (25/7/2023) hingga Rabu (2/8/2023) mendatang.

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dan Wabup Gamalis, berfoto bersama Kesultanan Gunung Tabur. (Ria/Dimensinews)

Dikatakan Bupati, bahwasannya budaya adalah aset yang harus dijaga dan terus dipelihara, sebagai kekuatan pondasi kemajuan daerah. Sehingga ia mendorong berbagai pihak terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Kesultanan, kelompok pengelola pariwisata, dan pelaku usaha wisata, untuk mempromosikan dan menjaga kebudayaan asli Kabupaten Berau.

“Kalau perlu sampaikan secara tertulis tentang kegiatan serupa seperti Abut Bassar ini. Support anggaran akan bisa diberikan untuk membuat acara ini semakin meriah. Saya juga mengajak kita untuk hayati dan meriahkan acara ini, sehingga acara ini bisa dikenal sampai anak cucu kita,” tambahnya.

Apalagi, sebagai salah satu kabupaten penyangga Ibu Kota Negara kedepan, Berau diunggulkan dari aspek wisata, bukan hanya wisata alam yang tersebar di beberapa kecamatan, tapi juga wisata sejarahnya seperti Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung. 

Ia pun mengingatkan, kepada seluruh jajaran aparat pemerintahan Kecamatan Gunung Tabur dan Kesultanan Gunung Tabur sekiranya ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk mengumpulkan masyarakat, baik di Kecamatan Gunung Tabur maupun Sambaliung, bisa melakukan komunikasi dengan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), apa saja yang menjadi kebutuhan untuk menunjang kegiatan tersebut.

“Sebab POKDARWIS pada hakikatnya juga merupakan lembaga kemasyarakatan, yang keberadaannya diakui dan didukung penuh oleh Pemerintah Daerah,” tegasnya.

Tak hanya itu, Pemkab Berau juga mencanangkan dua program unggulan, yaitu program pembangunan berupa balai adat dan taman budaya, serta revitalisasi bangunan bersejarah seperti keraton, makam dan lain sebagainya.

Dirinya juga berharap untuk pihak ketiga yakni perusahaan yang berada di sekitaran Kecamatan Gunung Tabur maupun Sambaliung, bisa ikut  membudayakan sejarah Kesultanan dengan support CSRnya, dimana ini bukan hanya menjadi tugas Pemerintah Daerah. (ADV/Ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *