Sosialisasi Pencemaran Udara di SD 002 Tanjung Redeb, Program Langit Biru Berau DLHK

oleh -229 views
Program langit biru Berau DLHK mensosialisasikan tentang pencemaran udara di SD 002 Tanjung Redeb. (Dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara. Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup oleh manusia dan hewan.

Hal ini dikemukakan oleh Arisandi Pratiwi ST, penyuluh lingkungan hidup , dalam acara sosialisasi Program Langit Biru Berau (Blue Sky) di SD 002 Tanjung Redeb Jalan Mangga 1 Tanjung Redeb , Kamis (3/8/2023) tadi pagi.

Arisandi Pratiwi membawakan materi sosialisasi , dalam mendampingi Ida Ayu Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK Kabupaten Berau, yang mengusung aksi perubahan Langit Biru Berau. Pencemaran udara dari membakar sampah yang biasa kita lihat dalam keseharian, tanpa disadari masyarakat menghidup udara yang tercemar.

“Adik adik, usahakan untuk tidak membakar sampah, agar tidak mencemari udara, kata Arisandi Pratiwi kepada siswa SD 002 Tanjung Redeb.

Selain membakar sampah, pencemaran udara biasa berasal dari asap kendaraan bermotor. Sumber lainnya adalah asap rokok dan pembakaran PLTU (pembangkit listrik tenaga Uap) .
Dampaknya pencemaran udara bagi kesehatan, berakibat kepada gangguan saluran pernapasan, dan penyakit jantung.

Adapun cara mengurangi pencemaran udara, seperti mengurangi bahan di rumah tangga atau di kantor, di sekolah dengan bahan yang mudah terurai, mengunakan kendaraan yan berbahan ramah lingkungan, tidak merokok, menanam pohon dan mendaur ulang sampah.

Diharapkan sejak dini, siswa di SD 002 Tanjung Redeb dapat mempraktikkan kegiatan ini di rumah masing masing, misal tidak membakar sampah.

Sementara itu Sutimin kepala sekolah SD 002 Tanjung Redeb , merespon kegiatan sosialisasi penemaran udara . “kami berharap siswa sejak dini dapat mengaplikasikan di rumah maupun di sekolah pengetahuan yang didapatkan mengenai pencemaran udara,” katanya. (hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *