Gaet Pesawat Berbadan Besar Masuk Kembali ke Berau

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Pemkab Berau terus berupaya agar harga tiket pesawat yang menjadi keluhan masyarakat Kabupaten Berau, bisa kembali di harga normal seperti tahun sebelumnya. Berbagai upaya pun dilakukan termasuk mengajak beberapa maskapai pesawat berbadan besar, agar mau masuk kembali ke Berau.

Dalam coffee morning bersama BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Jumat (4/8/2023), Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dan Wabup Gamalis, memaparkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Berau dalam moda transportasi udara. Termasuk juga potensi-potensi yang ada di Berau, yang bisa memberikan jaminan bakal larisnya penggunaan pesawat tersebut.

“Berau menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Timur yang memiliki dua bandara yakni Kalimarau dan Maratua. Di Berau juga ada 44 perusahaan bergerak di berbagai bidang, yang tentunya membutuhkan moda transportasi udara. Artinya, tidak akan rugi ketika ada pesawat berbadan besar masuk ke Berau. Karena bisa dipastikan pesawat dipenuhi penumpang yang hilir mudik dari dan keluar Berau,” jelas Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, memberikan paparan di depan para airliners, baik secara offline maupun via zoom meeting.

Semua potensi tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk menggaet masuknya pesawat jenis jet, seperti yang sudah dilakukan Kalimarau pada 2019 lalu. Apalagi terbukti sebelum adanya pandemi COVID-19, banyak maskapai yang beroperasi di bandara Kalimarau seperti Garuda, Sriwijaya, Lion, dan bahkan maskapai Batik Air menyediakan direct flight Berau-Jakarta tanpa transit. Ini membuktikan jika mobilitas masyarakat Kabupaten Berau cukup tinggi.

“Kita harapkan ini bisa segera terealisasi. Dengan potensi wisata Berau yang sudah dikenal hingga ke mancanegara, maka pesawat berbadan besar dengan harga tiket terjangkau, memang sudah sangat dibutuhkan,” tambahnya.

Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin menyebut jika apa yang menjadi pemaparan Bupati dan Wabup Berau benar adanya. Dengan semua potensi mulai dari wisata hingga perusahaan yang ada, tentunya akan menjadi pasar potensial bagi moda transportasi udara.

“Ini sudah kita tindaklanjuti dengan mengirimkan surat ke 10 maskapai penerbangan yang ada di Indonesia, juga bersurat ke 5 maskapai Cargo. Dan satu maskapai sudah siap mendatangkan 1 pesawat dari Inggris yakni pesawat khusus cargo dengan kapasitas maksimal 10 ton,” terang Ferdinan Nurdin. (ADV/Ria)