Kader Posyandu Harus Aktif Jalankan Program PMT Berbasis Pangan Lokal

oleh -599 views

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Pencegahan stunting terus digalakkan Pemkab Berau, salah satunya dengan pemberian makanan tambahan (PMT). Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, sosialisasi PMT ini diberikan kepada puskesmas dan kader posyandu se-Kabupaten Berau.

“Saya mendorong saudara-saudara sekalian, khususnya kader Posyandu sebagai garda terdepan perwujudan kesehatan masyarakat, agar mulai melaksanakan program PMT berbasis pangan lokal,” ucap Bupati Berau Sri Juniarsih yang diwakili Staf Ahli Bidang Politik Hukum dan Keamanan Kesejahteraan Masyarakat Setkab Berau, Warji, saat membuka sosialisasi PMT, di ruang rapat Sangalaki, Rabu (4/10/2023).

Dikatakannya, dengan mengoptimalkan potensi pangan lokal Kabupaten Berau yang sangat beragam dan kaya akan gizi, maka apabila dua hal ini mampu dikolaborasikan dengan baik, maka masyarakat akan lebih sehat dan sejahtera.

Peserta sosialisasi PMT berbasis bahan pangan lokal. (Ria/Dimensinews)

“Kemudian, saya juga mendorong peran aktif dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas, untuk terus melakukan pendampingan kepada masyarakat dan menjadikan PMT pangan lokal, sebagai strategi penanganan masalah gizi pada ibu hamil dan balita. Selain itu, terus lakukan penyuluhan tentang pentingnya ASI, edukasi pola makan, kebersihan, dan sanitasi untuk keluarga,” tambahnya.

Dari program PMT pangan lokal ini diharapkan dapat terlaksana sebagaimana mestinya, dan dapat dilaksanakan merata di seluruh unit Posyandu maupun layanan kesehatan ibu dan anak yang ada di Kabupaten Berau. Mengingat, PMT ini telah mendapatkan dukungan anggaran dari DAK Kementerian Kesehatan dan APBD Kabupaten Berau. Meskipun jumlahnya terbatas, saya berharap saudara pelaksana dapat mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya.

“Saya juga menekankan kepada saudara sekalian untuk dapat mengaktifkan Posyandu dengan rutin melaksanakan pemberian kapsul vitamin A, pelaksanaan pengukuran, dan tingkatkan angka kunjungan serta program terpadu lainnya, sebagai wujud ikhtiar kita dalam memastikan kualitas kesehatan tumbuh kembang anak-anak di Kabupaten Berau, agar terhindar sekaligus terlindungi dari berbagai macam penyakit, dengan memantau tumbuh kembangnya secara intensif,” tegasnya.

Selain itu, perlu juga dilakukan identifikasi gangguan pertumbuhan dan intervensi sejak dini, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, sehingga terjadinya masalah gizi dan masalah kesehatan, seperti stunting dan wasting dapat dicegah sedini mungkin. Karena itu upaya perbaikan gizi melalui konsumsi pangan lokal pada ibu hamil dan balita perlu dilakukan. (Adv/Ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.