Saga Minta Diskan Kontrol Produksi Ikan di Tanjung Batu

oleh -358 views
Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga'. (Dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga meminta Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau untuk mulai memikirkan cara yang efektif ke depannya untuk mengontrol produksi ikan di Tanjung Batu. Mengingat di Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan tersebut, telah berlangsung pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI).

“Pembangunan TPI Tanjung Batu ini, bantuan provinsi. Tapi yang jelas untuk kebutuhan masyarakat kita yang ada di Pulau Derawan. Sehingga pendaratan ikan itu sudah terfokus ke satu tempat,” jelasnya.

Selama ini, lanjut Saga, produktivitas ikan di tempat itu tidak terkontrol dengan baik sebab para nelayan setelah mendapat hasil tangkapannya langsung menjualnya ke para pengepul. Dari segi pendapatan asli daerah (PAD), hal itu tentu tidak menguntungkan.

“Selama ini masing-masing juragan pengepul punya pos-pos sendiri. Sehingga Dinas Perikanan kontrol produksi ikan di Tanjung Batu jadi sulit. Nelayan tidak lapor dan langsung ke juragan. Sementara juragan itu punya lokasi tersendiri,” tegasnya.

Kontrol Diskan perlu dilakukan, ungkap Saga, mengingat TPI memiliki kontribusinya terhadap pendapat asli daerah. Selain itu, nelayan akan cukup terbantu untuk memasarkan hasil tangkapannya untuk selanjutnya didistribusikan secara lebih luas.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau, Dahniar Ratnawati menjelaskan TPI tersebut saat ini sedang dibangun. Anggaran untuk pembangunan itu berasal Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim, senilai Rp 15 miliar.

“Sekarang sedang dibangun. Memang kita wacanakan sudah lama tapi baru terealisasi tahun 2023 ini. Tentu saya harap dengan adanya TPI ini hasil tangkapan nelayan kita bisa meningkat,” imbuhnya.

Selama ini, tambah Dahniar, para nelayan di Kecamatan Pulau Derawan memang sudah mampu memasarkan hasil tangkapannya. Namun, tak dimungkiri hasil tangkapan itu belum dapat dipasarkan secara luas.

“Kehadiran TPI ini jelas membuka peluang pasar bagi para nelayan dalam menjual hasil tangkapannya. Supaya apa? Supaya mereka tidak hanya tangkap lalu pulang dan makan. Harus ada yang dijual juga biar mereka mempunyai penghasilan,” bebernya.

Dahniar berharap pembangunan TPI itu dapat berjalan lancar. Anggaran dari provinsi itu diharapkannya juga dapat terserap maksimal agar pada akhir tahun ini dapat diselesaikan. Itu berarti, TPI itu sudah mulai bisa digunakan pada tahun 2024 mendatang.

“Tahun ini kita harapkan selesai. Dan kita harap semua kendala yang ditemukan nanti selama pembangunan berjalan dapat diatasi dengan baik. Doakan saja semoga di tahun 2024, TPI ini sudah dimanfaatkan oleh nelayan di sana,” tutupnya. (Adv/jo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *