Suharno Soroti Kurangnya Anggaran untuk RKB SD dan SMP

oleh -162 views
Anggota Komisi I DPRD Berau, Suharno. (Dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Masalah anggaran pendidikan, terutama untuk pembangunan ruang kelas belajar (RKB) menjadi isu yang seksi dan disorot secara tajam beberapa anggota dewan. Salah satunya, Anggota Komisi I DPRD Berau, Suharno.

Menurutnya, anggaran pembangunan ruang kelas belajar (RKB), khususnya SD dan SMP di Berau jauh di bawah jumlah ideal yang dibutuhkan sejumlah Rp 20 miliar. Padahal, anggaran untuk pendidikan lebih dari cukup.

Karena itu, Suharno meminta Pemkab Berau untuk menambah jumlah anggaran untuk pembangunan fasilitas pendidikan tersebut. Sebab, anggaran RKB untuk SMP yang disiapkan sejumlah Rp 7 miliar. Sedangkan untuk SD hanya Rp 2,2 miliar.

“UU itu mewajibkan bahwa anggaran di dinas itu 20 persen. Itu sebetulnya tidak bisa ditawar-tawar apapun alasannya. Saya sangat tidak setuju kalau dikatakan anggaran itu kurang karena terpecah juga ke OPD lain,” tegasnya.

Anggaran 20 persen itu, lanjutnya, seharusnya masuk semuanya ke Dinas Pendidikan (Disdik) Berau. Jika hari ini tidak terjadi seperti itu maka akan sukar bagi pemerintah untuk memajukan kualitas pendidikan di Berau.

“Bagaimana dunia pendidikan bisa maju, kalau di bidang infrastruktur saja tidak diperhatikan,” terangnya.

Berhadapan dengan permasalahan itu, Suharno mengusulkan agar dalam penyusunan anggaran untuk tahun 2024 mendatang, anggaran 20 persen itu wajib disusun Banggar DPRD. Anggaran itu juga wajib hukumnya untuk diserap 100 persen.

“Sekali lagi itu perintah UU. Maka harus diprioritaskan untuk pendidikan itu,” pintanya.

Terpisah, Kepala Disdik Berau, Yudi Artangali menjelaskan Berau memiliki 48 SMP yang tersebar pada semua kecamatan. Dari jumlah itu, 20 persen sekolah masih kekurangan RKB.

“Dari 20 persen itu artinya ada 13 sekolah yang masih kurang ruang kelasnya. Kalau SD, ada 158 SD di Berau. Masih banyak juga yang kekurangan ruangan,” imbuhnya.

Untuk menambah RKB tersebut, diakui Yudi, terdapat anggaran yang disiapkan pemerintah daerah sejumlah Rp 5 miliar. Sedangkan sisanya Rp 2 miliar untuk bangunan lain.

“Jadi ada Rp 7 miliar untuk SMP. Tapi jumlah itu bukan hanya khusus untuk bangun RKB. Anggaran itu juga untuk bangun gedung sekolah baru. Misalnya, di Lamin itu harapannya untuk bangun SD yang baru,” bebernya.

Jumlah itu, lanjut Yudi, tentu jauh dari kebutuhan. Padahal, total anggaran yang diperlukan untuk pembangunan RKB SMP senilai Rp 20 miliar. Seperti SMP, RKB SD bahkan jauh lebih memprihatinkan.

“Yang SD malah jauh sekali. Anggaran yang ada hanya Rp 2,2 miliar. Padahal kami perlukan Rp 20 miliar juga,” tandasnya. (Adv/jo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *