Berdayakan Kader Posyandu di Era Tranformasi Kesehatan

oleh -124 views
Rapat Pokjanal. (Helda Mildiana/dimensinews)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Untuk terus mengawasi pertumbuhan dan perkembangan anak, pokjanal posyandu (kelompok kerja pos pelayanan terpadu) memberdayakan kader posyandu yang telah ada di Kabupaten Berau, tidak perlu merekrut kader lagi, karena di setiap posyandu ada 10 kader. Jumlah posyandu di Kabupaten Berau 247 sehingga total di seluruh Kabupaten Berau sejumlah 2.470 orang , cukup kader ini saja yang ditingkatkan kualitasnya.

Hal ini terungkap dalam Rapat Optimalisasi , Fungsi dan Peran Pokjanal Posyandu , Senin (23/10/2023) di ruang Kakaban . Rapat ini pimpin Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Halijah Yasin, yang mana mengupas peran Posyandu dalam menghadapi Era Transformasi Kesehatan, kader harus semakin ditingkatkan kualitasnya.

Rapat diikuti jajaran Kepala Puskesmas, TP-PKK dan Dinas Pemberdayaan Kampung, DPPKBP3A.
Dalam pembahasan di rapat pokjanal ini, masalah yang kerap dihadapi posyandu di lapangan berbeda beda.
Jika di perkampungan, warga dengan mata pencaharian berkebun, mereka enggan datang ke posyandu untuk memeriksakan kesehatan ibu dan balitanya. Karena minimnya kendaraan untuk menghantarkan ibu dan anak ke lokasi. Sehingganya diperlukan kendaraan untuk bisa datang ke posyandu.
Sementara posyandu di kota, ibu yang aktif bekerja tidak memiliki waktu untuk membawa balita ke posyandu. Lebih condong ibu di perkotaan membawa balitanya ke dokter pada malam hari. Sehingga tidak terdata di di posyandu.

Dalam mensiasati permasalahan seperti ini, ada beberapa posyandu membuka layanan sore hari, dimana ibu rumah tangga yang aktif bekerja memiliki keluangan waktu dapat membawa balitanya ke posyandu.

Dalam rapat pokjanal Posyandu, Kabid Kesmas Suhartini memaparkan kepada peserta rapat mengenai posyandu di era transformasi kesehatan, dengan 6 pilar tranformasi, yakni tranformasi layanan primer, yang mana didalamnya edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan meningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer .

Kemudian yang kedua tranformasi layanan rujukan , ketiga tranformsi ketahanan tanggapan darurat, keempat tranformasi sistem pembiayaan kesehatan, kelima tranformasi SDM Kesehatan dan keenam tranformasi teknologi kesehatan. (adv/kes/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *