TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –
Sekolah Menengah SMPN 5 Berau membudayakan siswanya ke sekolah dengan membawa tumbler (botol minuman yang bisa berkali kali dipakai) dan Lunchbox (tempat makanan) dari rumah, sehingga jika berbelanja, pengelola kantin sekolah tidak mengunakan plastik sekali pakai.
Begitulah cerita wakil Kepala Sekolah SMPN 5 Tanjung Redeb, Darma Susanti dalam talkshow di stand Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau Expo Berau 2023 , Senin sore (6/10/2023) .
SMPN 5 Tanjung Redeb ini didaulat bercerita mengenai sekolahnya karena baru saja mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2023.
“Dari situlah sehingga sekolah kami bisa minim sampah dan zero plastik, “ katanya.

Untuk mendisiplinkan ini, ada perjanjian antara sekolah dengan pihak kantin , agar bisa mentaati peraturan. Kantin tidak menggunakan plastik sekali pakai, seperti menjual minuman mineral. Sekolah ada mempersiapkan air minum isi ulang. Siswa membeli mengunakan tumbler yang siswa bawa dari rumah. Atau kantin menyiapkan gelas dan mangkok kaca atau plastik yang bisa dipakai berulang.
Kegiatan bersih dan sehat lingkungan ini, sekolah membentuk satgas yang beranggotakan siswa untuk khusus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perilaku hidup sehat dan peduli lingkungan siswa.
Semula ini menjadi tantangan fihak sekolah, namun tidak mudah lelah. perjalanan ini sangat panjang, untuk menjadikan lingkungan sekolah bersih dan sehat.
Adapun lingkungan yang hijau dan asri, sekolah yang sekarang memiliki siswa sejumlah 432 orang ini, juga membuat biopori yaitu menanam sebanyak banyaknya lubang biopori untuk pengolahan sampah dan pemanenan biopori dimanfaatkan untuk memupuk tanaman. Selain itu sekolah membuat kompos, untuk kebutuhan tanaman di lokasi sekolah.
Untuk konservasi lingkungan sekolah berkolaborasi dengan perpustakaan sekolah dengan membuat sentra baca yang diberi nama Secarik (Sentra Baca Elektronik) yang dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada siswa terkait wawasan lingkungan hidup dalam bentuk buku buku elektronik yang disajikan dalam bentuk barcode dan ditempatkan di ruang taman terbuka agar dapat di akses semua warga sekolah.
Setelah teredukasi dengan ramah lingkungan kemudian siswa diajak merefleksi sejauh mana siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan diberi assessment.
Pengunjung talkshow lebih didominasi anak sekolah dan guru, pertanyaan diajukan kepada Darma, bagaimana mengenai verifikasi lapangan tim penilai. Disebutkan pembuktian di lapangan juga dikuatkan dengan dokumen arsip.
Ditambahkan Darma, kalau sekolahnya yang beralamat di jalan Gatot Soebroto Gang Jeruk Tanjung Redeb , memulai gerakan peduli dan berbudaya lingkungan semenjak tahun 2015.
Dan Adiwiyata didapatkan oleh sekolahnya tidak lepas dari kolaborasi berbagai fihak termasuk DLHK Berau, komite sekolah dan perusahaan yang ada di Kabupaten Berau. (adv/dl/hel)