TPA Dengan Sistem Sanitary Landfiil Mengurangi Pencemaran Udara

oleh -135 views

DINAS Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Berau merencanakan akan membangun Tempat Pembuanan sampah dengan sistem. Sanitary landfill adalah salah satu sistem pengelolaan sampah. Dengan sistem ini, sampah dibuang dan ditumpuk di lokasi yang cekung, kemudian dipadatkan dan ditimbun di dalam tanah.

Sistem sanitary landfill banyak digunakan oleh tempat pembuangan akhir (TPA) di berbagai kota di Indonesia. apa saja keuntungan dan kekurangan sistem pengelolaan sampah sanitary landfill.

Keuntungan Sanitary Landfill

Sistem pengelolaan sanitary landfill banyak dipakai oleh TPA karena menyimpan keuntungan berikut:

● Hemat biaya karena hanya perlu lahan yang luas dan jauh dari permukiman.

● Dapat disiapkan dalam waktu singkat.

● Mampu menampung berbagai jenis sampah.

● Mampu menghasilkan energi listrik. Gas metana yang keluar dari sampah bisa dijadikan bahan bakar penggerak turbin.

● Mengurangi pencemaran udara karena sampah ditimbun di dalam tanah. Kekurangan Sanitary Landfill Jika sistem sanitary landfill tidak dikelola dengan baik, berbagai kekurangan ini bisa terjadi:

● Pencemaran air dari sampah organik atau kimia yang menghasilkan cairan berbahaya dan merembes ke dalam tanah.

● Ledakan dari gas metana, yaitu hasil pembusukan sampah yang tidak dialirkan dengan baik. Gas metana dapat menimbulkan ledakan yang membahayakan keselamatan manusia.

● Penggunaan lahan yang luas untuk TPA di wilayah kota besar dengan penduduk yang padat bisa jadi sulit dilakukan.

Syarat Elemen pada Sanitary Landfill

Supaya sistem sanitary landfill dapat berguna secara optimal, ada banyak persiapan yang diperlukan sebelum menerapkannya.

Lokasi cekung yang akan dipilih, misalnya, haruslah jauh dari permukiman warga agar tidak mengganggu kebersihan dan kesehatan masyarakat di sekitarnya. TPA juga harus meminimalisasi dampak pencemaran tanah, air, maupun udara di sekitarnya.

Saat hendak memilih suatu lokasi untuk dijadikan sanitary landfill, area tersebut harus memiliki elemen berikut:

● Lining System Ini adalah bagian terbawah TPA yang bersentuhan dengan tanah. Lining system terbuat dari campuran tanah dan bentonite yang membantu pembusukan sampah sehingga tidak merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah.

● Leachate Collection System Ini adalah sistem yang diciptakan untuk mengumpulkan lindi, yaitu cairan hasil pembusukan sampah yang tidak terkontaminasi bahan kimia dan bakteri. Tujuan pembuatan sistem ini adalah supaya lindi tidak menggenang dan merembes ke dalam tanah.

● Cover atau Cap System Sistem ini bertujuan mengurangi air hujan yang masuk ke dalam timbunan sampah. Bukan hanya itu, sistem ini juga dapat mengurangi jumlah lindi yang menggenang.

● Sistem Ventilasi Sanitary landfill membutuhkan ventilasi agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Dengan adanya ventilasi yang baik, pembusukan sampah yang menghasilkan gas metana dan konsentrasi gas tidak berisiko menimbulkan ledakan.

● Sistem Monitor Sistem ini bertujuan mengawasi, memantau, dan memberi peringatan dini jika ada kendala tertentu di TPA, seperti kebocoran, yang tentu bisa berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan.

Semakin banyak sampah yang dihasilkan masyarakat, semakin banyak pula sampah yang ditimbun di TPA. (adv/dl/hel/dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *