Atasi Tiga Masalah demi Sebuah Keberhasilan

oleh -178 views
Ketua DPRD Berau, Madri Pani. (Dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Tiga masalah dasar yang belum dapat dituntaskan oleh pemerintah daerah yakni masalah kemiskinan, stunting, dan pengangguran. Apabila tiga masalah itu dapat dituntaskan maka pemerintah daerah baru dapat dikatakan berhasil dalam membangun daerah.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menilai sebuah pemerintahan termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) Berau hanya dapat dinilai sukses atau berhasil apabila mampu mengatasi tiga masalah itu.

Menurut Madri, persoalan kemiskinan, stunting, dan pengangguran jauh lebih mendesak daripada program wifi yang ada di kota. Karena itu, Madri meminta Pemda dan stakeholder terkait lainnya agar bersinergi mengatasi tiga masalah itu.

“Keberhasilan suatu pemerintah daerah, bupati, wakil bupati, stakeholder yang ada, termasuk lembaga DPR, yakni apabila mampu mengurangi angka kemiskinan, mengurangi tenaga kerja pengangguran, dan mengatakan tidak ada lagi yang namanya stunting, gizi buruk. Tidak boleh ada,” tegasnya.

Kekhawatiran Madri ini tentu beralasan. Sesuai Data BPS Kabupaten Berau 2021, angka kemiskinan sejak 2018 hingga akhir 2021 sempat mengalami stagnasi lalu cenderung meningkat.

Pada 2018 dan 2019 angka kemiskinan berkisar pada 5,04 persen, kemudian meningkat 5,19 persen pada 2020. Pada 2021, angka itu lalu meningkat cukup signifikan, mencapai 5,88 persen atau menyasar 13,62 ribu penduduk.

Selain kemiskinan, pengangguran pun belum banyak berubah, walau sedikit mengalami penurunan. Data BPS Kabupaten Berau 2021 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Kabupaten Berau pada 2021 menyasar 6.557 penduduk.

Pada tahun 2022 terdapat penurunan sejumlah 842 orang atau 12,84 persen. Namun masih terdapat 5.715 penduduk yang masuk dalam kategori tingkat pengangguran terbuka (TPT).

Selanjutnya terkait masalah stunting, Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau menunjukkan bahwa 18,80 persen dari 4.366 balita masih mengalami stunting. Itu artinya masih banyak anak yang malnutrisi, kurang asupan susu, dan makanan bergizi walaupun tingkat pengeluaran per kapita tiap tahun cenderung meningkat.

“Jadi, tanpa bisa menyelesaikan tiga masalah dasar itu, jangan kita berbangga diri bahwa kita sudah berhasil. Ini tentu menjadi catatan agar ke depan program-program yang dicanangkan tidak melupakan tiga persoalan itu,” tutupnya. (Adv/Jo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *