TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS-
Mulai pukul 06.30 hingga 10.00 WITA, Sabtu (23/12/2023) pasukan penyapu jalanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau membersihkan dari ujung ke ujung Jalan Dipenogoro, Kelurahan Gunung Panjang Tanjung Redeb. Akhir-akhir ini Jalan Dipenogoro diceceri tanah dan pasir dari aktivitas kendaraan truk pengangkut pasir dan tanah yang melewati jalan tersebut.
Tampak pasukan kuning yang kebanyakan perempuan menyapu dan mengumpulkan tanah di pinggir jalan tersebut. “Dikumpulkan pasir pasir ini, bisa untuk membangun tembok, saking banyaknya,” celetuk petugas penyapu jalan memperlihatkan banyak pasir tersebut.
Petugas lainya, yang lelaki menyekop pasir dan tanah untuk di kumpulkan. “Sebentar lagi ada satgas kami yang mengangkut ke atas truk,” cerita mereka.
Tampak petugas menyiram aspal setelah tanah dan pasir dikumpulkan dekat trotoar jalan. Jumlah petugas sekitar 30 orang dengan armada 4 motor tangki dan 2 mobil tangki untuk menyikat habis tanah tercecer dan pasir yang juga berjatuhan di aspal.
Seperti yang dituturkan Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah B3, Suhardi di lokasi jalan dipenogoro. Suhardi bersama Helmi dan Kepala Taman Andi Mattigara Abidin mengkoordinir anggota pasukan kuning.
Diakui Suhardi kalau pembersihan jalan dari tanah dan pasir ini, atas permintaan warga RT 13 di Jalan Dipenogoro Kelurahan Gunung Panjang. Warga protes dan menyurat ke Bupati ditembuskan ke DLHK serta instansi terkait memberitahukan mengenai kondisi jalan yang sangat bedebu pasir plus tanah.
Diantara bunyi surat dari masyarakat itu, menyebutkan kalau kondisi seperti itu merugikan kesehatan masyarakat sekitar.
“Memang tugas DLHK membersihkan lingkungan. Namun untuk kebersihan lingkungan ini, perlu peran semua fihak. Termasuk instansi terkait yang memiliki proyek pekerjaan pemerintah,” kata Suhardi.
Yang mana lanjutnya, kendaraan tersebut membawa material berupa tanah, ataupun pasir secara kasat mata terlihat berjatuhan di atas aspal.
Instansi terkait tersebut, lanjut Suhardi perlu koordinasi dengan DLHK yang siap untuk membantu membersihkan lingkungan.
Sementara itu warga di jalan Dipenogoro M Hatta mengakui kalau kondisi jalan Dipenogoro demikian, karena adanya arus lalu lalang kendaraan proyek yang mengangkut material.
Perlu kerjasama semua fihak terkait, kami sebagai masyarakat mendukung adanya proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan. “Namun perlu juga memperhatikan keadaan disekitar, seperti masyarakat yang tinggal di pinggri jalan. jalan yang dilalui oleh kendaraan bermuatan material, menyisakan tanah dan pasir di aspal,” katanya. (hel)