Operasi Pasar LPG 3 Kilogram Diserbu, Antrian Ada Yang Pingsan

oleh -120 views
Kelelahan antri, pingsan

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS-

Operasi pasar LPG 3 kilogram tadi pagi, Rabu (10/1/2024) pantauan dimensinews.id di lapangan Pemuda GOR Tanjung Redeb diserbu masyarakat. Tampak antrian memanjang diatur oleh petugas Satpol PP dan Polres Berau.

Operasi yang digelar Diskoperindag, disalurkan melalui PT Prima Karya Jaya hari ini, ada 4 titik lokasi, selain di Tanjung Redeb, juga di Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur menjadikan lokasi ini di serbu maGambar Gravatarsyarakat, masing masing lokasi dengan jumlah 1.120 tabung 3 kilogram.

Masyarakat sangat antusias untuk mendapatkan tabung gas melon ini, karena menurut mereka sudah beberapa hari tidak ada. Mereka antri ada yang mulai pukul 06.00 WITA ada yang mulai pukul 08.00 WITA di halaman GOR.

Bahkan ibu rumah tangga  warga Gunung Panjang  bersemangat ikut antri, ternyata  lupa sarapan pagi, kelelahan menunggu akhirnya  pingsan. Tampak warga yang pingsan ini dibantu oleh ibu ibu pengantri lainya, untuk mencari no handpone anaknya agar dijemput di lokasi. Kebetulan  ibu rumaha tanagaga tersebut sudah mendapatkan jatah tabung melon yang bersyaratkan  KTP dan  Kartu Keluarga.

Adapula warga dari Sukan, Romadi pedagang sayur di pasar Subuh ikut pula mengantri gas melon. “Mumpung di Tanjung Redeb, sekalian setelah pulang berjualan, ikut saya antri disini. Karena di kampung Sukan juga lagi kosong. Sudah lima hari ini kami memasak mengunakan arang,” cerita Romadi.

“Kalau di Sukan kami biasa membeli dengan harga 40 ribu di warung. Karena sudah terbiasa mahal, ndak apa apa sih, yang penting ada barang nya, “ cerita Romadi.

Lain cerita warga Tanjung Redeb, biasa membeli tabung gas melon ini seharga 35 ribu rupiah, di warung warung.

Kalau banyak yang bersemangat antri lantaran harga sesuai HET, namun ada pula  yang tidak sanggup mengikuti aturan antrian panjang, pulang ke rumah.

EXTRA DROPPING UNTUK PENGANGGULANGAN KELANGKAAN

Sementara itu Kepala Bidang Bina Usaha Diskoperindag Hotlan Silalahi menyebutkan kalau kegiatan ini merupakan ekstra dropping untuk penanggulangan kelangkaan.

“Dan edukasi agar masyarakat beli di pangkalan jangan di pengecer. Dan agen mendistribusikan ke pangkalan dengan benar. Pangkalan menjual ke masyarakat dengan harga yang sudah ditetapkan. Tidak boleh pangkalan menjual ke pengecer, tetapi ke masyarakat seusai dengan yang ditetapkan dalam aturan,” papar Hotlan.(hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *