TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS-
Kondisi kesehatan jamaah haji Kabupaten Berau dapat diketahui melalui pengukuran kebugaran jasmani (PKJ). PKJ ini dapat menentukan program latihan yang sesuai kondisi fisik masing masing dan derajat kesehatan, apakah dalam kondisi baik cukup atau kurang. Dan berdasarkan hasil kondisi tersebut , tim dokter akan memberikan rekomendasi latihan fisik yang sesuai.
Hal ini diungkapkan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dalam kegiatan Program Kesehatan Olah Raga dan Pengukuran Kebugaran Jasmani Jamaah Haji Kabupaten Berau tahun 2024, pada Sabtu (27/1/2024) di halaman kantor Dinas Kesehatan, jalan Mawar Tanjung Redeb.
Sri Juniarsih menekankan kepada jamaah haji untuk tetap berdisiplin menjaga kesehatan diri dan membudayakan pola hidup bersih dan sehat dimanapun berada.
“Saya berpesan agar jamaah haji setiap hari dan rajin berlatih. Dan sejatinya ibadah haji adalah panggilan. Saudara saudar asekalian Insya Allah adalah tamu tamu yang dipanggil Allah di tanah Haram untuk menunaikan rukum Islam yang kelima. Jaga diri waspada dan ikuti segala aturan yang berlaku selama menjalanaan ibadah haji,” papar Bupati Berau.
Disebutkan jamaah haji bisa menjaga nama baik Kabupaten Berau dan Indonesia, serta menjadi teladan di mata international dan sekembalinya menjadi haji yang mambrur serta menjadi teladan di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lamlay Sari , menyebutkan bahwa sesuai dengan Undang Undang nomor 18 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, Menteri Kesehatan bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan pelayanan kesehaatan, baik itu persiapan maupun pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji.
“Untuk melaksanakan amanat tersebut ditetapkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 15 thaun 2016 tentang Istithaah kesehatan jamaah haji yang terstandar. Yang dihubungkan dengan aktifitas, kondisi dan lingkungan di Arab Saudi,” papar Lamlay Sari.
Disebutkan kalau aktifitas fisik jamaah haji di Arab Saudi seperti Shalat 5 waktu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, berjalan dari pemondokan atau batas waktu kendaraan ke area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, kemudian ada aktifitas Tawaf, Sai, Armuna dan kegiatan lain seperti dari daerah asal ke embarkasi, kegiatan selama di tanah suci seperti ziarah dan kepulangan ke tanah air.
“Berkaitan dengan hal tersebut, jemaah haji harus memenuhi syarat istithaah kesehatan haji, merupakan jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa obat, alata atau orang lain dengan tingkat kempuan jasmani dengan katagori cukup,” papar Lamlay Sari.
Acara Program Kesehatan dan Olah Raga dan Pengukuran Kebugaran Jasmani Jamaah Haji Kabupaten Berau di mulai dari hari Kamis , 25-28 Januari 2024 di kantor Dinas Kesehatan.
Dan kegiatan ini, lanjut Lamlay Sari bertujuan untuk mengetahui tingkata kebugaran jamaah haji, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengukuran kebugaran dan terlaksananya koordinasi program kesehatna kerja dan olah raga antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan Kabupaten dan Puskesmas di Kabupaten Berau.
Dalam pelaksanaan yang digelar mulai Kamis kemarin, jumlah peserta jamaah haji Berau 155 orang. Sedangkan yang mengikuti kegiatan pengukuran kebugaran sejumlah 149 orang.
Dalam pengkuran kebugaran ini Ditangani pengelola program kesehatan 30 orang, 5 dokter, 5 PTM , 2 analis yang termasuk jamaah haji serta 3 orang P3K. (hel)