TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS-
Pemilu tinggal 4 hari lagi, dari sekian daftar pemilih tetap (DPT) 191.843 ada pemilih pemula di Kabupaten Berau sekitar 1.195 pemilih.
Menurut anggota DPRD Berau Sri Kumalasari, dirinya sangat mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah melaksanakan sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula beberapa waktu yang lalu dengan datang ke sekolah sekolah.
“Sosialisasi untuk pemilih pemula penting sekali karena bagian dalam membangun masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pemilih pemula yaitu mereka yang baru mencapai usia pemilih 17 dan 18 tahun, sering kali kurang terlibat dan tidak sepenuhnya memahami pentingnya hak suara mereka. “Oleh karena itu, penting sosialisasi pemilu guna membantu mereka memahami dan menghargai proses demokrasi serta mengembangkan keterlibatan politik yang berkelanjutan,” paparnya.
Lanjut Mala panggilan akrabanya ini, bahwa pemilih pemula harus memahami apa itu pemilu.
“Pendidikan pemilu bagi pemilih pemula harus dimulai dengan pemahaman dasar tentang apa itu pemilu dan mengapa itu penting. Penjelasan tentang prinsip-prinsip dasar demokrasi, hak suara, serta bagaimana pemilihan umum diadakan akan membantu mereka mengerti pentingnya peran mereka sebagai pemilih dalam memilih wakil rakyat dan presiden. Informasi tentang sistem pemilu, partai politik, dan peran lembaga pemerintah juga perlu diberikan,” rincinya.
MEMILIH, DAMPAK YAN SIGNIFIKAN
Dengan diberikannya pemahaman kepada pemilih pemula, setidaknya hak suara mereka memiliki nilai dan dampak yang signifikan dalam mempengaruhi kebijakan publik dan masa depan negara mereka.
Pentingnya memilih berdasarkan pemahaman yang baik tentang masalah-masalah yang relevan, bukan sekedar mengikuti tren atau pendapat orang lain.
Pemilik rumah makan ekslusif Sky Resto ini menyebutkan kalau pemilih pemula yang telah diberikan informasi yang objektif dan mudah dimengerti tentang berpartisipasi dalam pemilihan.
Satu hal lagi, lanjut Mala kalau pemilih pemula harus memiliki keterampilan literasi media yang kuat.
“Mereka harus mampu mengenali berita palsu, memahami bagaimana media sosial dapat mempengaruhi pandangan politik, dan menggunakan sumber informasi yang andal. (adv/dprd2024/hel)