Drainase di Kampung Juga Perlu Perhatian

oleh -107 views
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Abdul Waris

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Selama ini, pembangunan drainase kebanyakan dilakukan hanya di daerah perkotaan, jarang pada wilayah kampung. Hal ini menjadi perhatian serius Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Abdul Waris.

Ia berharap, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau melakukan pembangunan drainase tidak hanya di wilayah kota.

“Tapi juga di seluruh wilayah kampung di Kabupaten Berau. Apalagi drainase bisa menjadi salah satu solusi penangan banjir atau genangan air yang sering terjadi apabila curah hujan tinggi,” ungkapnya, Rabu (13/3/2024).

Dikatakan, tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan drainase atau saluran air itu. Setiap tahun tak kurang dari Rp 300 miliar anggaran diguyur untuk pembangunan drainase tersebut.

“Namun tidak diperuntukkan di daerah perkampungan. Ini yang harus diperhatikan Pemkab Berau,” tuturnya.

Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan drainase ini tidak sedikit. Ia berharap, anggaran tidak salah sasaran. Seperti ada drainase di tengah-tengah perkebunan sawit dan bukan di tengah sawah.

“Seperti Kampung Sumber Agung dan Lobang Kelatak, hujan 1 jam badan jalan sudah terendam air hingga merusak jalan, karena tidak ada penyaluran air tersebut,” bebernya.

Disebutkan, kebanyakan jalan kabupaten, khususnya yang menuju kearah pesisir tidak memiliki drainase. Jika seperti itu, dipastikan kondisi jalan tidak akan bertahan lama dan akan kembali rusak.

“Saya bukan orang teknis, tapi teorinya seperti itu. Secara teknis air selalu berada di tengah jalan kan. Ini salah satu yang harus kita perhatikan,” imbuhnya.

Dirinya tidak mempermasalahkan pengembangan di kawasan perkotaan terus-menerus.

“Hanya saja tetap pentingnya peningkatan wilayah perkampungan agar tidak terjadi ketimpangan ke depannya. Kita ingin pembangunan drainase tidak hanya di perkotaan saja, tapi juga bisa terealisasi di wilayah perkampungan,” pungkasnya. (*) (adv/dprd2024/si)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *