Berhasil Tangani Stunting, Berau Coal Raih Penghargaan

oleh -286 views

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – PT Berau Coal (BC) kembali menerima penghargaan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim berkat kontribusi aktifnya dalam kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di area lingkar tambang sejak 2023 lalu.

Penghargaan itu diserahkan Wakil Bupati Berau, Gamalis kepada General Manager Operasional Support and Relations PT BC Cahyo Andrianto, saat kegiatan Rembuk Stunting di Ruang Rapat Sangalaki Setkab Berau, Rabu (20/3/2024).

Turut hadir dalam kegiatan itu Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, Al Khafid Hidayat, sekaligus mewakili Kepala BKKBN Kaltim.

Pada kesempatan itu, Hidayat memberikan apresiasi yang mendalam atas kolaborasi yang telah dibangun pemerintah daerah dan perusahaan dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Berau.

“Diperlukan adanya kolaborasi antara Pemkab, perusahaan, dan sektor lainnya untuk saling mendukung program-program penurunan stunting,” ungkapnya.

Terpisah, Gamalis berterima kasih kepada PT BC atas peran aktif dan dedikasinya dalam mencegah dan menangani stunting di Kabupaten Berau. Dirinya juga berharap program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di PT BC tetap berjalan untuk membantu anak-anak stunting.

Menurutnya, berbagai program yang dijalankan pihak ketiga, khususnya PT BC sangat berpengaruh terhadap penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Berau, terutama di area lingkar tambang.

“Program PT Berau Coal dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting sangat baik karena langsung mendatangi (jemput bola) kampung-kampung di lingkar tambang,” imbuhnya.

Dengan penghargaan yang telah diterima itu, Gamalis juga berharap agar peran aktif dan kerja sama antara Pemkab Berau dan PT BC untuk mencegah dan menurunkan stunting tersebut terus berlanjut.

“Sebagai kolaborasi semua sumber daya yang ada dimulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi,” bebernya.

Tak hanya Gamalis, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie juga mengungkapkan terima kasih kepada PT BC yang selama ini telah mendukung penurunan stunting melalui berbagai programnya.

Menurutnya, program yang telah dibuat oleh PT BC tinggal disesuaikan atau diselaraskan lagi dengan program pemerintah daerah. Hal itu bertujuan agar pelaksanaannya semakin lebih intensif.

“Dukungan dari pihak ketiga, khususnya PT BC ini sangat dibutuhkan untuk lokasi khusus (Lokus) seperti area lingkar tambang,” paparnya.

Cahyo Andrianto menjelaskan PT BC sangat berkomitmen dalam penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Berau. Sejak 2023, PT BC juga sudah melaksanakan berbagai program yang bersifat terpadu.

Keterpaduan program itu, tambahnya, mulai dari proses hulu atau sejak ibu hamil, pelatihan tenaga penyuluh, hingga sanitasi yang erat kaitannya dengan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.

Dari proses hulu itu, pihaknya sudah mulai berkontribusi. Apalagi PT BC sudah menjadi BAAS untuk beberapa kampung di lingkar tambang dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting.

“Komitmen PT Berau Coal untuk penanganan stunting sudah jelas. Gerakan terpadu yang kita jalankan sudah sesuai dengan saran dari Pemkab Berau,” terangnya.

Untuk daerah sasaran, PT Berau Coal memilih kampung yang berada di luar lokus yang telah ditentukan. Pasalnya, kampung yang disasar merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam konteks pemerataan.

“Kami mencoba menyasar kampung di luar lokus agar mereka juga mendapat penanganan stunting. Karena seperti yang kita tahu kampung yang masuk lokus sudah pasti mendapat penanganan dari pemerintah daerah,” lanjutnya.

Selain itu, tegas Cahyo, PT BC juga tetap berkoordinasi dengan berbagai OPD terkait. Hal itu guna menjalankan beberapa program seperti PMT, seperti yang telah dijalankan bersama pihak puskesmas untuk mendistribusikan makanan tambahan.

“Ke depan kami akan koordinasikan lagi terkait data supaya dapat tersampaikan kepada instansi terkait. Program penanganan stunting ini akan tetap terlaksana dan diharapkan menjadi lebih baik dan maksimal lagi,” tandasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *