SAMARINDA – Jelang pemilihan gubernur di Kaltim, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kaltim berharap adanya kandidat yang peduli pada para guru ngaji di Kaltim.
“Di masa Gubernur pak Awang Faroek Ishak, para guru ngaji di Kaltim mendapatkan insentif 300 ribu rupiah per bulan. Setelah itu, tidak pernah ada lagi sampai sekarang,” sebut Ketua BKPRMI Kaltim H Akhmed Reza Fachlevi S.Sos di sela rapat pengurus di kediamannya, Jumat (5/4).
Untuk itu, ia berharap siapa pun nanti yang maju sebagai gubernur Kaltim, memiliki kepedulian terhadap para guru mengaji ini.
“Tanpa adanya para guru mengaji ini, anak-anak di Kaltim tidak akan bisa membaca dan mempelajari al-Qur’an,” tuturnya.
Dijelaskan, saat ini hanya pemerintah kabupaten dan kota yang memberikan insentif, itu pun dengan jumlah bervariasi. Selain itu, masih ada yang belum terakomodasi
Saat ini, di Kaltim terdapat 2,187 unit Taman Pendidikan Al Quran yang diasuh oleh 12.416 ustaz atau ustazah. Sementara jumlah santri yang diasuh sebanyak 141.165 santri.
Beberapa daerah yang memberikan insentif pada ustaz dan ustazah misalnya, Bontang Rp. 1.050.000, Samarinda Rp. 700.000, Berau Rp. 700.000, Kutim Rp. 1.500.000, dan Balikpapan Rp. 300.000.
Namun ada beberapa daerah belum memberikan insentif, seperti Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, Penajam, Kutai Barat, hingga Mahakam Ulu.
“Andai ada dukungan dari Pemprov Kaltim, otomatis insentif akan bertambah termasuk mendukung guru ngaji yang selama ini belum pernah dapat dari daerahnya,” jelas Reza.
Itu pun, kata dia, insentif hanya diberikan pada guru ngaji yang ada di unit TK/TPA terdaftar di kementerian agama.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi perhatian para kandidat calon gubernur, supaya memiliki komitmen mendukung insentif ini,” tutupnya. (end)