Duta Budaya Yang Kompeten Sebagai Jurnalist

oleh -112 views
Dini Diva Aprilia menerima hadiah utama yang diserahkan Asisten III Sekkab Berau Maulidiyah. dok

SENYUMNYA merekah, melangkah anggun di atas panggung ketika namanya   disebut sebagai pemenang Duta Budaya tahun 2024 di even Grand Final Pemilihan Duta Budaya, Duta Wisata dan Puteri Pariwisata Kabupaten Berau di ballroom hotel SM tower, Jalan Teuku Umar, Tanjung Redeb, Sabtu malam (11/05/2024) lalu.

Bola matanya tambah berbinar ketika asisten III Setkab Berau Maulidiyah didaulat memberikan hadiah utama sebagai duta budaya.

Siapa sangka kalau gadis manis yang mengenakan kebaya hitam dipadu dengan kain bermotif penyu itu adalah seorang jurnalist di sebuah media online ternama di Kabupaten Berau.

Profesi jurnalist yang kesehariannya disibukkan oleh aktivitas jurnalistik padat, bertemu dengan narasumber dari berbagai kalangan.Termasuk paparan sinar matahari yang menyinari wajahnya, jika berada di luar ruangan.

 

Dini Diva Aprilia

 

Itu Dini Diva Aprilia , jurnalis, reporter atau wartawan muda yang baru saja menerima predikat sebagai duta budaya.Sebelulmnya Diva juga melalui berbagai tahapan pemilihan yang akhirnya juri yang terdiri dari Juanita Sari, Hotlan Silalahi, Fajar Kurniawan ,I Putu Meisanti Angela Putri Arsita putri otonomi 2022 menjatuhkan pilihan kepada Diva.

Mengapa puteri dari Frets Makapedua dan Astutik ini, mau ikut even ini?

 

“ Saya merupakan seorang pribadi yang bisa dikatakan sangat suka bersosialisasi karena saat bersosialisasi saya merasa saya akan mendapatkan sesuatu hal yang baru, yang mana itu akan meningkatkan pengetahuan saya, saya juga seorang yang memiliki rasa ingin tahu dan selalu ingin belajar, “ papar Diva.

Kalau mengikuti kontes duta budaya ini, merupakan rasa ingin tahunya yang cukup tinggi, disamping menguji adrenalinnya.

“Motivasi saya, ingin meningkatkan kualitas diri dan menjadi seorang yang memiliki pengaruh terutama pada lingkungan sekitar, kemudian ingin menambah pengalaman,” kata perempuan yang hobi memasak ini.

Pemilik suara merdu ini berpandangan kalau seni dan budaya di Kabupaten Berau memiliki banyak jenis dan keunikan setiap tradisi ataupun adat istiadat yang ada di setiap kampung.

“Dan itu merupakan potensi yang sangat besar untuk terus kita kembangkan,  jaga dan lestarikan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi kebudayaan lokal jangan sampai hilang. Oleh karena itu saya sebagai generasi muda harus terus berupaya menjaga dan melestarikan budaya dengan mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan keasliannya. “ paparnya

Dara kelahiran Samarinda 13 April 2005 ini, menyebut  kalau Kabupaten Berau memiliki tiga suku asli yaitu Bajau, Banua dan Dayak dimana setiap suku ini memiliki ciri khas nya masing masing dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kabupaten Berau.

Mengenai budaya ini, Diva kerap liputan dalam rangka menjalankan tugas profesinya ke kampung kampung, disini Diva menyaksikan aneka budaya yang ada di Kabupaten Berau.

Soal budaya yang ada dalam benak Diva, budaya merupakan suatu kegiatan asli masyarakat di suatu daerah,  yang di wariskan secara turun temurun sehingga perlu dilakukan pelestarian agar bisa terus di lihat dan dirasakan.

“ Oleh karena itu butuh pernah generasi muda yang peka terhadap perkembangan budaya tanpa meninggalkan budaya aslinya,” katanya.

Untuk bercerita profesinya saat ini, seorang wartawan, ternyata aktivitas yang digelutinya saat ini hanya mengikuti alur saja.

“Bukan cita cita saya  untuk menjadi wartawan saya mengikuti alur saja, tapi ternyata Alhamdulillah di dunia jurnalistik saya nyaman dan banyak juga peluang dan kesempatan yang bisa saya dapat salah satunya bisa mengikuti ajang pemilihan ini,” mahasiswi  semester 2 jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka ini.

Meski bukan cita cita utama, Diva mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) dan berhasil lulus oleh penguji Dewan Pers Nasional dalam predikat kompeten dengan mengantongi predikat Sertifikasi Kompetensi Muda, yang baru baru ini yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim di Hotel Grand Parama Tanjung Redeb.

Dia juga menyebut, kalau keikut sertaannya dalam UKW ini merupakan keinginannya untuk menambah ilmu dan menguji dirinya, apakah mampu dan kompeten di bidang jurnalistik. Sehingga dalam menjalani tugasnya sebagai jurnalist, Diva belajar lebih dalam tentang jurnalistik serta peraturan perundang undangan no 40 tahun 1999 mengenai pers.

“Tentu terus berupaya untuk melaksanakan kode etik jurnalistik yang terus ditegaskan oleh penguji dan senior senior saya ,” pungkasnya. helda mildiana

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *