Harkopnas, Koperasi di Berau Berikan Kontribusi Aktif

TANJUNG REDEB- Dalam momen Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 77 , Senin (15/7/2024) kemarin di halaman kantor Bupati Berau, Bupati Berau Sri Juniarsih memberikan penghargaan dan apresiasi kepada 10 koperasi di Kabupaten Berau.

Bupati Sri mengatakan, koperasi memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas ekonomi di Indonesia. Khususnya di Kabupaten Berau.

“Hal ini sesuai dengan tema koperasi sebagai ekosistem untuk konsolidasi, akselerasi ekonomi mikro dan kecil,” paparnya.

Dalam momen itu, koperasi dikatakannya harus memiliki kemampuan adaptasi yang cepat. Sebab, koperasi sudah menjadi solusi untuk memberikan kepastian terhadap akses inovasi maupun jual beli.

“Saya berharap, koperasi di Berau dapat memberikan kontribusi aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama para anggotanya,” terangnya.

Dalam peringatan hari koperasi nasional tersebut, juga diberikan penghargaan koperasi yang dibagi menjadi 4  kategori. Untuk kategori koperasi konsumen, untuk juara I ada Koperasi Konsumen Sakura, juara II Koperasi Karyawan Listrik Berau, dan juara III ada Koperasi Primer Kartika.

Kemudian untuk kategori koperasi produsen, juara I ada Koperasi Perkebunan Sawit Prima Agung, juara II Koperasi Perkebunan Biatan Bersama, dan juara III adalah Koperasi Sawit Sejahtera.

Kategori ketiga adalah Koperasi Jasa. Juara I adalah Koperasi Jasa Bersama Kita Bisa, juara II Koperasi TKBM Pelabuhan Tanjung Batu, dan juara III ada Koperasi Jasa Maju Bersama. Dan kategori terkahir yakni Koperasi dengan pelayanan terbaik yaitu Koperasi Pengayoman Rutan Tanjung Redeb.

SEJUMLAH 50 KOPERASI YANG AKTIF

Sementara itu, Kabid Koperasi dan UMKM Diskoperindag Hidayat Sorang menyebutkan jumlah koperasi aktif di Kabupaten Berau saat ini berdasarkan sistem ODS (online data system) 350 koperasi.

“Sedangkan jumlah yang aktif melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan)  kurang lebih 40-50 koperasi,” ungkap Hidayat.

Disebutkan, saat ini 50 koperasi memberikan kontribusinya, dan selebihnya masih berbenah memperbaiki organisasi, usaha, dan administrasi koperasinya masing masing.

“Jenis koperasi yang aktif pada jenis koperasi produsen , konsumen, jasa, pemasaran dan koperasi simpan pinjam,” jelasnya.

Adapun kendala koperasi yang tidak aktif, lantaran pengelolaan koperasi harus dilakukan profesional  dengan asas kekeluargaan, pemahaman tentang berkoperasi itu masih perlu banyak bimbingan.

“ Untuk pembimbingan, di Kabupaten Berau, Diskoperindat untuk tahun 2023 telah 4 kali mengadakan pelatihan bagi pengurus dan pengawas,” pungkas Hidayat Sorang.

Senada dengan Kabid Koperasi dan UMKM, Ketua Koperasi Kabupaten Berau M Yunus, kalau fihaknya bersama Diskoperindag memberikan pembinaan terhadap koperasi yang ada di Kabupaten Berau.

“Agar Koperasi dapat berperan aktif  dan sesuai dengan tujuan melaksanakan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan  ekonomi anggota kelompok koperasi,” pungkasnya. (adv/pem/hel)