Harjad ke-21 Kelurahan Gunung Tabur dan Abut Bassar ke-3 Momen Pertahankan Tradisi Suku Asli Berau

oleh -161 views
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas membuka acara dengan memukul gong . foto Rahmi dimensinews.id

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Dalam peringatan HUT ke-21 Kelurahan Gunung Tabur dan Abut Bassar ke-3 tahun 2024, Bupati Berau Sri Juniarsih berpesan agar Kesultanan Gunung Tabur dan seluruh masyarakat Berau dapat melestarikan kegiatan seni, adat dan  budaya, Kamis (5/9/2024) di halaman Museum Gunung Tabur.

Dalam acara tersebut dihadiri masyarakat Gunung Tabur, Anggota DPRD, Dandim 0902 Berau, Kapolres Berau, Sekda Berau, Lurah dan Camat Gunung Tabur dan sejumlah tokoh penting Kabupaten Berau itu.

Sri Juniarsih sangat mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan Hari Jadi dan Abut Bassar ini dalam menyelenggarakan perayaan Budaya.

“Kegiatan-kegiatan kebudayaan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kita untuk terus melestarikan adat dan budaya,” ungkapnya.

Abut Bassar yang merupakan salah satu tradisi dari suku asli Berau, Inni Muyangta (nenek moyang kita red). Dalam tradisi tersebut harus terus dipertahankan sebagai warisan budaya yang dapat dikenalkan kepada generasi mendatang.

“Kita tidak boleh meninggalkan tradisi ini. Justru, kita harus menjaga dan melestarikannya agar dapat menjadi pengetahuan dan kebanggaan bagi generasi penerus kita,” ujar Sri Juniarsih.

Kabupaten Berau sendiri dikenal dengan tiga suku asli, yaitu Dayak, Bajau, dan Banua, yang memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang unik. Pemerintah Kabupaten Berau, lanjut Sri Juniarsih, telah memasukkan program pelestarian budaya ini ke dalam program unggulan daerah.

Salah satunya fokus pembangunan kawasan terpadu sebagai pusat seni dan budaya, yang akan dilengkapi dengan taman budaya serta pembangunan balai adat.

“Secara khusus di Gunung Tabur, kami telah melaksanakan revitalisasi Cagar Budaya Keraton Gunung Tabur, Penataan Kawasan Pemakaman Kesultanan Gunung Tabur serta Penataan Makam Raja Baddit Dipattung,” ungkapnya

“Kami melihat, potensi Gunung Tabur sebagai salah satu ikon wisata sejarah Kabupaten Berau sangat luar biasa, dan sudah semestinya potensi ini kita rawat, agar jangan sampai punah ditelan usia. Dengan demikian, kami pun sangat mengharapkan dukungan dari seluruh pihak, khususnya Dewan Adat Kesultanan Gunung Tabur serta seluruh perangkat terkait,” katanya

Sri juga mendorong peran aktif dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kelompok pengelola pariwisata, pelaku wisata, dan masyarakat untuk bersatu padu merawat kekayaan budaya dan mempromosikan kegiatan-kegiatan kebudayaan Kabupaten Berau.

Sri Juniarsih menutup sambutannya dengan mengingatkan pentingnya peran dinas terkait dalam mempromosikan kegiatan kebudayaan. Ia menekankan bahwa Berau, sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN), harus mampu menjaga dan mengembangkan potensi budaya lokal.

Sebelumnya Lurah Achmad Rizali Lurah Gunung Tabur, menerangkan, kegiatan ini pertama kali secara bersama dilaksanakan sebagai bentuk persatuan pihaknya di Gunung Tabur, guna memperkenalkan dan menjaga adat dan budaya di gunung tabur.

“Tujuannya sebagai bentuk untuk memelihara tradisi adat istiadat dan budaya dan peningkatan masyarakat melalui UMKM serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat kelurahan Gunung tabur,” ujar Achmad

Ia menyebutkan, Ada beberapa rangkaian kegiatan yang pihaknya gelar diantaranya, manguati banua, kegiatan olahraga tradisional, upacara barudung 3 suku masyarakat adat, lomba seni budaya, pasar malam, lomba perahu panjang tradisional open, lomba ketapel dan lomba kuliner khas banua.

“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan memberikan support antara lain PT Berau Coal bersama mitra-mitranya,” ucapnya. (adv/pem24/su/rah/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *