TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Perpustakaan Garlip SMA 4 Berau baru saja meraih juara Perpustakaan se- Indonesia, hanya saja sekolah ini mendapatkan kritikan pedas dari novelis ternama Indonesia, Tere Liye melalui akun instagram nya @tereliyewriter . Menurut Tere Liye , sekolah ini mencantumkan ebook Tere Liye tanpa izin penulis sejak dua tahun yang lalu.
Tere Liye terpaksa membuka ini, karena sudah tidak tahan, dan berita prestasi SMA 4 juga masuk di media Kompas
Menurut Tere Liye , mereka ini telah melanggar undang undang hak cipta , UU ITE dan pelanggaran lainya. Walaupun fihak sekolah juga sempat mengklarifikasi, sebelumnya dengan alasan tidak tahu, dan tidak faham soal ini.
Sebut Tere Liye, dirinya telah komplain, namun sekolah ini berlindung di balik kata “Kami tidak tahu,” kata Tere Liye di akun instagramnya.
Sementara itu, dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Perpustakaan Garlip SMA 4 Evi Sulistyaningsih memberikan klarifikasinya .
“Atas nama Perpustakaan SMAN 4 Berau kami mengklarifikasi bahwa kami tidak pernah membeli buku fisik maupun ebook bajakan apalagi menggunakan dana BOS. Kami melakukan pembelian buku fisik melalui aplikasi resmi pemerintah (SIPLah), sedangkan untuk pembelian ebook kami membeli melalui PT. Aksaramaya dan penerbit Erlangga,” papar Evi Sulistyaningsih.
Evi yang juga guru Bahasa Indonesia menyebutkan, mengenai temuan Tere Liye tentang koleksi e book illegal, Evi menjelaskan bahwa awalnya Garlip SMA 4 Berau mendapatkan ebook atas proposal pembuatan ATM (Anjungan Tempat Membaca) Digital, yang disebarkan ke beberapa pihak yang tidak mengikat dengan tujuan membangun kepedulian kepada perpustakaan.
“Atas dasar itulah kami mendapatkan hibah ebook. Kami sangat menyesal ternyata di dalam hibah tersebut ada e book ilegal seperti yang Saudara sampaikan dan itu merupakan kelalaian kami, karena tidak mengkroscek buku hibah tersebut. Jadi tidak ada unsur kesengajaan kami untuk mencantumkan e book ilegal di dalam website kami,” papar Evi.
Perpustakaan Garlip SMA 4 Berau sebut Evi, menghargai setiap usaha dan dedikasi novelis Tere Liye dalam menciptakan karya tersebut.
“Sebagai bentuk tanggung jawab, kami berkomitmen untuk menghapus ebook yang Tere Liye maksud dan kami akan membeli salinan resmi dari ebook tersebut serta tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa depan,” pungkas Evi.(hel)
Perpustakaan Garlip SMA 4 Tanggapi Novelis Tere Liye, Tidak Pernah Beli Ebook Bajakan
