TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Sejumlah 1.400 orang pelajar dari jenjang SMP,MTS,SMA,SMK se Kecamatan Tanjung Redeb minum tablet tambah darah, sarapan dan senam bersama dalam gerakan aksi gizi bagi pelajar di halaman Kantor Bupati, Jum’at (8/11/2024) tadi pagi.
Gerakan aksi gizi ini dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 60 di Kabupaten Berau .
Even HKN di gelar Pemkab Berau melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Berau, merupakan kalender tahunan, yang di isi dengan gerakan aksi sehat dan gizi, serta kegiatan komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Hadir pula dalam kegiatan itu kepala OPD terkait, Camat, Lurah, kepala sekolah dan guru pendamping.
Menurut Asisten III Pemkab Berau , Maulidiyah bahwa kegiatan ini sebagai wujud komitmen, konsistensi, dan keseriusan Pemkab Berau terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Berau.
“Yang mana, salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan adalah melalui aksi bergizi, senam, sarapan, dan minum TTD,” ujarnya.
Disebutkan Maulidiyah, anemia dapat dialami oleh semua kelompok usia. Kendati demikian, anemia pada remaja putri akan berdampak jangka panjang, yaitu ketika menjadi ibu hamil, yang mana akan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin, memiliki potensi terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan, hingga risiko tinggi kasus kematian ibu dan anak.
TTD ini juga terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, yang secara jelas menyebutkan target persentase remaja putri yang mendapatkan Tablet Tambah Darah tahun 2024 adalah sebanyak 58 persen.
Sejalan dengan hal tersebut, dirinya mendorong kepada segenap pihak terkait untuk turut menyukseskan gerakan minum TTD bagi remaja putri, dalam rangka melindungi remaja putri di Kabupaten Berau dari segala penyakit, yang dapat dicegah dan diamati melalui antisipasi anemia. “Karena, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati,” tegasnya.
Kebijakan dan program percepatan penurunan stunting diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMN pada angka 14 persen untuk tahun 2024. Sementara itu di Kabupaten Berau, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023, prevalensi balita wasting sebesar 7.1 persen, balita stunting 23,0 persen, balita underweight 19,4 persen, dan balita overweight 4,9 persen. Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 27,7 persen dan ibu hamil KEK sebesar 16,9 persen.
“Angka ini tentu menjadi pekerjaan besar bagi kita semua. Untuk itu, saya menginstruksikan kepada kita semua, seluruh perangkat terkait untuk bekerja lebih maksimal, agar target ini bisa dicapai. Tentunya, saya juga mengharapkan inovasi-inovasi terbaik dari kita semua,” katanya. (adv/pem24/wnf)