Warga Rt 19 Karbun, Kelola Kotoran Hewan dan Sampah Organik untuk Media Pembibitan

oleh -64 views
pupuk berasal dari sampah organik dan limbah kotoran sapi untuk memeuhi kebutuhan pembibitan di Rt 19 Karbun. foto dok Rt 19

Pembibitan di Rt 19 Karbun. Tanjung Redeb . foto dok Rt 19 Karbun

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Upaya pengelolaan sampah organik dapat dilakukan dari rumah oleh tiap keluarga atau masyarakat. Selain membantu mengurangi limbah yang terbuang, pengelolaan sampah ini juga memiliki manfaat jika dilakukan dengan tepat.
Besarnya tumpukan sampah dapat dikurangi dengan memilah dan mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, khususnya bagi lingkungan warga Rt 19 Kelurahan Karang Ambun (Karbun) yang berlokasi di Gang Kenari jalan Murjani 3 dan Ikhlas dan Riung Kuring jalan Pangeran Dipenogoro Tanjung Redeb.
Menurut keterangan Ismail Ketua RT 19 Karbun, ini berawal dari keprihatinan warganya akan kerusakan hutan yang cukup signifikan di Kabupaten Berau.
“Merasa terpanggil Sehingga tahun lalu 2023 warga memanfaatkan lahan yang juga milik warga. Untuk turut serta dalam hal penghijauan kembali hutan yang mulai kritis dengan cara memanfaatkan limbah kotoran hewan dan sampah organik untuk dijadikan kompos organik dan membuat media untuk pembibitan tanaman yang bisa bertahan untuk lahan pasca tambang,” papar Ismail.
Limbah kotoran hewan dan sampah organik hasil produksi masing masing rumah tangga di sekitar RT 19 Karbun.
“Sebelum mulai mengolah, masyarakat perlu memisahkan sampah yang tergolong organik dan non-organik. Beberapa contoh sampah yang masuk dalam kategori sampah organik adalah sisa makanan, sayur atau buah yang membusuk, sisa potongan sayuran yang tak terpakai, kulit buah, hingga daun-daun yang berguguran untuk di jadikah kompos,” cerita Ismail.
Tampak hamparan bibit terlihat di Gang Riung Kuring Rt 19, area pembibitan milik warga, ada bibit johar, sengon laut kayu putih, kakao, ICRI, bahkan ada bibit serai wangi, lombok, tomat dan sayuran.
Selama setahun berjalan, area pembibitan ini berkembang menjadi profit oriented, dan telah memiliki karyawan multifungsi 10 orang, dan memproduksi bibit 50 sampai 100 ribu bibit. Sedangkan pupuk kompos yang dihasilkan di wilayah area pembibitan ini sekitar 100 ton perbulan.
“Untuk saat ini pangsa pasar bibit dan komposnya warga di Tanjung Redeb dan perusahaan, dan semoga kedepannya bisa mendapat dukungan dari Pemkab Berau untuk dapat memperbesar produksi pupuk dan pembibitan kelompok masyarakat Rt 19 ini,” katanya. (adv/dl24/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.