Laka Lantas Naik 37,5%, Korban Meninggal 22 Orang

oleh -1,363 views

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Berau mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024, dengan kenaikan 37,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat 33 kasus kecelakaan terjadi pada 2024, naik dari 24 kasus pada 2023.

Kondisi ini disampaikan Wakapolres Berau, Kompol Donny Dwija Romansa, saat Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Mahakam 2025 di Mako Polres Berau, Jalan Gatot Subroto, Senin (10/2/2025) pagi. Apel ini juga dihadiri oleh Asisten I Pemkab Berau, M. Hendratno, yang mewakili Bupati, serta perwakilan sejumlah institusi terkait.

Meningkatnya Angka Kematian dan Pelanggaran Lalu Lintas

Selain peningkatan jumlah kecelakaan, jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas juga meningkat drastis. Pada 2024, sebanyak 22 orang meninggal dunia, naik 100% dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 11 korban jiwa.

Tak hanya itu, jumlah pelanggaran lalu lintas pun melonjak tajam. Tahun 2024 mencatat 994 pelanggaran, meningkat 397% dibandingkan 2023, yang hanya mencatat 200 pelanggaran.

“Pelanggaran lalu lintas tidak bisa dibiarkan tanpa tindakan. Diperlukan keterlibatan semua stakeholder untuk menciptakan ketertiban dan keselamatan di jalan raya,” ujar Kompol Donny.

Operasi Keselamatan Mahakam 2025 Digelar 14 Hari

Sebagai respons terhadap peningkatan kasus laka lantas, Operasi Keselamatan Mahakam 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari, mulai 10 Februari hingga 23 Februari 2025. Operasi ini akan bersifat terbuka, dengan mengedepankan pendekatan preventif dan penegakan hukum.

Beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran utama dalam operasi ini meliputi pengemudi sepeda motor (R2) dan mobil (R4) yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, pengendara R2 yang berboncengan lebih dari dua orang, serta Pengendara R2 yang tidak menggunakan helm berstandar SNI. Berikutnya knalpot tidak sesuai standar pabrik (knalpot bising/kopong),  dalam pengaruh alkohol serta pengguna R4 yang tidak menggunakan sabuk pengaman (seat belt).

Kompol Donny berharap, melalui operasi ini, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat, sehingga angka kecelakaan dan fatalitas korban dapat ditekan.

“Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan, serta menangani berbagai potensi gangguan yang dapat menyebabkan kemacetan dan pelanggaran,” pungkasnya. (Wnf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.