Nasib Museum Batu Bara Teluk Bayur

oleh -31 views
Agus Uriansyah

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Peninggalan sejarah harus dilestarikan agar tidak hilang, dapat dipelajari, dan dapat menambah kekayaan budaya bangsa. Selain itu, melestarikan peninggalan sejarah juga dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal.
Peninggalan sejarah untuk di wilayah Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau diantara, museum batu bara, kantor camat dan gedung serbaguna, dan beberapa peninggalan lainnya.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Berau Agus Uriansyah menyikapi peninggalan ini dengan upaya menkoordinasikannya kepada fihak instansi yang menaungi. Baru baru ini dirinya mengadakan pertemuan dengan dua organisasi perangkat daerah (opd) terkait untuk membahas keberlanjutan kapan beroperasi Museum Batu Bara Teluk Bayur

“Kami sudah mulai progres ada beberapa OPD , yang pertama Dinas Pariwisata serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,” ucapnya Rabu (26/2/2025) lalu.

Sebab menurutnya keberadaan Museum Teluk Bayur saat ini ada tiga lokasi yang perlu mendapat perhatian serius agar segera ada pengoperasian untuk pengunjung.

“Jadi ada tiga peninggalan sejarah dari jaman Belanda yang pertama Museum Batu Bara di atas gunung yang ke dua eks kantor Camat dan yang ke tiga gedung serbaguna yang sekarang dipakai olahraga bulutangkis,” ungkapnya.

Alhasil dari pertemuannya dengan Dinas Pariwisata dan Badan Aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau beberapa waktu lalu sudah mendapat saran supaya ada tindaklanjuti oleh Camat Teluk Bayur.

“Dan di kecamatan Teluk Bayur itu ada dua Pokdarwis yaitu ada Pokdarwis Kecamatan dan Pokdarwis Kelurahan. Kita imbau pak Camat agar bersikap karena ini menyangkut siapa yang bertanggung jawab menjaga Aset tersebut,” urainya.

Pasalnya Agus Uriansyah menegaskan telah melakukan pertemuan bersama dua opd untuk mencari rekomendasi apa kewenangan berpusat Camat atau Lurah.

“Karena tiga Aset tersebut tercatat milik negara kemudian ini kan sebagai tanggung jawab Dinas Pariwisata dan merupakan wisata budaya yang artinya harus dilestarikan,” tegasnya.

Sehingga sangat disayangkan bagi politisi dari Perindo tersebut tidak ada keseriusan pemeliharaan oleh pemerintah daerah.
“Apa lagi bangunan itu di perbaiki pakai anggaran cukup banyak sehingga tidak jarang juga banyak dukungan dari pihak ketiga mau membantu ini yang harus menjadi perhatian pemkab dan kita untuk segera bisa difungsikan,” pungkasnya.(adv/dprd25/si)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.