SAMARINDA, DIMENSINEWS – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas SDM Industri Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fesyen. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 19–20 Mei 2025 di Temindung Creative Hub, Jalan Pipit, Kota Samarinda.
Sebanyak 30 peserta dari kalangan pelaku usaha kreatif dan konten kreator ambil bagian dalam pelatihan yang bertujuan meningkatkan daya saing SDM lokal. Usaha-usaha seperti laundry sepatu, barber shop, dan berbagai bidang ekonomi kreatif lainnya menjadi fokus pengembangan dalam bimtek ini.
Ketua panitia, Dahlia, menyampaikan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang menyasar aspek penting seperti literasi keuangan, kemitraan ekonomi, serta strategi personal branding.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, S.IP., M.Si., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tantangan utama pelaku ekonomi kreatif di Kaltim adalah keterbatasan SDM yang sebagian besar masih otodidak. “Kami terus mendorong penguatan industri wisata dan ekonomi kreatif dengan berbagai upaya, termasuk bimbingan teknis dan sertifikasi, agar pelaku usaha lebih siap dan inovatif. Apalagi sebagai wilayah penyangga IKN, Kaltim harus memiliki pelaku ekraf yang matang dan sejahtera,” jelasnya.
Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Endro S. Efendi, M.Sos., Direktur Semesta Academy, yang membawakan materi Strategi Komunikasi Bisnis (Public Speaking) Efektif dan Promosi Berbasis Kearifan pada Media Online dan Cetak. Dalam sesinya, Endro menegaskan bahwa komunikasi publik yang kuat dan promosi berbasis nilai lokal adalah kunci untuk memperluas jangkauan bisnis kreatif. “Brand yang kuat dimulai dari cerita yang baik, dan cerita itu harus sampai ke hati audiens,” ujar Endro.
Selain itu, hadir pula Sarkawi Badransyah dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim yang menyampaikan materi tentang pentingnya kemitraan antara UKM dengan pelaku ekonomi kreatif. Menurutnya, kolaborasi yang terbangun dapat membuka akses lebih luas terhadap pasar dan pembiayaan.
Sesi lain yang mencuri perhatian datang dari Bayu Nugraha Alam, seorang praktisi dan pelaku sukses di bidang barber shop. Dalam presentasinya, Bayu membagikan kisah suksesnya merintis usaha dari nol serta strategi personal branding yang ia terapkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. “Usaha itu bukan hanya tentang alat, tapi tentang karakter dan kepercayaan pelanggan. Personal branding membuat kita mudah diingat,” tuturnya.
Dengan rangkaian materi yang padat dan aplikatif, bimtek ini diharapkan mampu melahirkan pelaku usaha ekonomi kreatif yang tidak hanya siap bersaing, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam mendorong ekonomi lokal berbasis kreativitas dan inovasi. (esf)