TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS-Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, bahkan menempati urutan kedua yang terbanyak. Sedangkan tingkat daur ulang sampah plastik di tanah air masih sangat rendah.
Begitupula dengan Kabupaten Berau, pengunaan plastik masih terbilang tinggi, meski Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kerap mensosialisasikan untuk meminimalisir pengunaan plastik.
Anggota Komisi III DPRD Berau, Rahman pada Sabtu (31/5/2025) menyebut penggunaan plastik memberi dampak terhadap lingkungan. Sehingga mengakibatkan volume sampah didominasi oleh plastik yang bisa saja mencemari tanah, air, laut bahkan udara.
“Sampah plastik ini membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat terurai dengan sempurna, saya sangat setuju dengan pengurangan plastik, seperti pernah ada di toko yang tidak memberi kantong belanja atau menyiapkan kantong belanja dari bahan kertas. Dan ada pula yang memang menyarankan dari rumah agar membawa kantong belanja. Dengan demikian pengunaan kantong plastik dikurangi,” papar politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini.
Rahman juga apresiasi DLHK Berau memberikan sosialisasi pemilahan sampah dan Bank Sampah, dimana didalamnya ada mengenai pengurangan sampah plastik.
“ Saya berharap sekali kalau kegiatan sosialisasi pemilihan sampah di tahun 2025 ini kembali dilaksanakan, termasuk kegiatan sosialisasi di sekolah sekolah. Serta bahan plastik sekali pakai di kantin sekolah agar dapat dihapuskan,” paparnya.
Juga kantin atau cafe cafe yang saat ini banyak mengunakan gelas plastik sekali pakai. Hal ini memang tidak dapat terbendung, perlu pemikiran dan solusi untuk dapat meminimalisirnya.
“Untuk masyarakat memiliki beberapa cara untuk dapat mengurangi sampah plastik seperti mengunakan sedotan dari bahan yang bukan plastik, membawa tas belanja jika bepergian ke swalayan atau pasar tradisional, membawa botol minuman,” katanya.
(adv/dprd25/hel)