Berau Revisi RTRW, Akses Wilayah Pesisir dan Perbatasan Makin Terbuka

oleh -1,755 views
Kepala Bidang Tata Ruang DPUPR Berau, Sekhnurdin

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Proses revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Berau terus bergerak maju. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kini telah menyelesaikan kesepakatan batas wilayah dengan beberapa kabupaten tetangga, seperti Kutai Timur, Bulungan, dan Malinau. Tahapan berikutnya adalah penyusunan Berita Acara kesepakatan substansi bersama DPRD, yang saat ini tengah menunggu pembahasan lebih lanjut.

Kepala Bidang Tata Ruang DPUPR Berau, Sekhnurdin, baru baru ini menjelaskan bahwa pembahasan awal sebenarnya sudah dilakukan, namun masukan resmi dari DPRD masih ditunggu agar bisa segera ditindaklanjuti ke tahap berikutnya. Ia menegaskan bahwa meski tidak ada perubahan drastis dalam substansi RTRW, sejumlah penyesuaian penting dilakukan untuk menyesuaikan arah pembangunan daerah.

Salah satunya adalah penghapusan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang sebelumnya termuat dalam dokumen lama. Selain itu, struktur jaringan jalan menuju wilayah hulu kini telah masuk dalam kawasan Areal Penggunaan Lain (APL), membuka lebih banyak akses untuk wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Penyesuaian lainnya juga menyentuh wilayah pesisir dan kampung-kampung yang sebelumnya berada dalam kawasan budidaya kehutanan. Dalam revisi RTRW terbaru, kawasan tersebut kini masuk dalam kategori Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK), yang memungkinkan fleksibilitas lebih besar dalam mendukung aktivitas masyarakat lokal.

Setelah rampung di tingkat daerah, draf RTRW ini akan dibawa ke pembahasan lintas sektor di tingkat provinsi dan pusat, serta diselaraskan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sekhnurdin menyebut bahwa proses penyusunan perda tata ruang memang membutuhkan waktu yang panjang karena sifatnya lintas sektor dan harus mengakomodasi banyak kepentingan.

Dengan pembaruan RTRW ini, pemerintah berharap arah pembangunan di Kabupaten Berau dapat lebih terintegrasi, adaptif, serta mampu membuka akses yang selama ini tertutup, khususnya di wilayah pesisir dan perbatasan.

(si/esf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.