TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan saja,tetapi menjadi tugas seluruh masyarakat. Hal ini kerapkali diungkapkan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas,dalam berbagai kesempatan. Termasuk di acara Aksi Bersih Sampah dalam Memperingati hari lingkungan hidup sedunia, yang dilaksanakan di tepian sungai Segah, (11/7/2025) jumat lalu.
“Setiap orang memiliki peran dalam menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing, baik di rumah, sekolah, tempat kerja, maupun tempat umum. Setiap individu dapat berkontribusi dengan cara sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan area kerja, dan mengingatkan orang lain untuk menjaga kebersihan,” paparnya.
Secara khusus dirinya meminta agar para pelaku UMKM untuk mematuhi Perda Kabupaten Berau Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah. Mari jaga Tepian Segah tetap bersih, asri, dan nyaman bagi semua.
Disamping itu,komunitas dapat mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, mengadakan edukasi tentang kebersihan, dan membentuk kelompok peduli lingkungan.
Disebutkan,Pemkab Berau telah menyediakan fasilitas kebersihan yang memadai, membuat peraturan terkait kebersihan, dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Manfaat lingkungan bersih,menciptakan suasana nyaman, sehat, dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, kebersihan juga dapat mencegah penyebaran penyakit.
Dengan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak, lingkungan yang bersih dan sehat dapat tercipta, memberikan manfaat bagi semua orang.
Atasi Polusi Plastik
Sementara itu,Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (DLHK), Mustakim Suharjana, dalam kegiatan Aksi Bersih Sampah,mengingatkan bahwa sampah plastik telah menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar, tidak hanya secara global, tetapi juga di Kabupaten Berau, plastik yang tidak terkelola dengan baik mencemari perairan, membunuh satwa, merusak pemandangan, dan mengancam kesehatan manusia.
Mustakim menyebutkan kegiatan aksi bersih sampah,tentunya menjadi bagian dari semangat global peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
” Tema kali ini adalah Beat Plastic Pollution – Atasi Polusi Plastik, tema ini bukan sekadar slogan. Ini adalah seruan darurat bagi kita semua. Karena kenyataannya, timbulan sampah khususnya sampah plastik di Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu, tak terkecuali Kabupaten Berau,” ujar Mustakim
Menurutnya banyak hal yang mempengaruhi pertambahan sampah plastik, mulai dari aktivitas ekonomi dan sosial semakin tinggi, gaya hidup masyarakat semakin praktis dan konsumtif, produk sekali pakai dan kemasan plastik semakin mendominasi pasar, dan tentunya juga karena plastik merupakan material murah yang produksinya sangat masif.
Ia menyampaikan, masyarakat setiap hari tanpa sadar selalu menjadi produsen sampah plastik. Dan ia mengingatkan perlu masyarakat menyadari bahwa sampah plastik tidak mudah terurai.
” Sampah plastik bisa bertahan ratusan tahun, jika dibiarkan maka akan berserakan di darat, mengotori jalan dan lingkungan. Jika hujan datang bisa terbawa hanyut ke sungai sampai ke laut dan akhirnya mencemari ekosistem,” kata Mustakim
Ia mengajak masyarakat untuk membiasan memilah sampah sebelum dibuang, dan memulai dari rumah masing-masing.
” Mulai hari ini mari kita ubah cara pandang kita, sampah bukan lagi urusan pemerintah semata.m, sampah adalah tanggung jawab pribadi, tanggung jawab kita bersama. Kita harus mulai mengubah pola konsumsi, mengurangi plastik sekali pakai, dan menguatkan gerakan pilah sampah,” ujarnya
Mustakim menyampaikan saat ini Kabupaten Berau telah memiliki teknologi Incinerator Self Burn, yaitu alat pembakar sampah rumah tangga dengan kapasitas 1 ton per hari, yang telah dipasang di TPST Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan.
Ia menambahkan teknologi ini tidakmemerlukan BBM atau listrik, membakar sampah menggunakan energi dari sampah itu sendiri, sudah memenuhi baku mutu emisi udara, dan abu hasil pembakarannya bisa digunakan untuk membuat paving block.
Menurutnya produk ini cocok untuk digunakan di tingkat kelurahan atau kampung, dengan skala kecil tapi berdampak besar.
” Mari kita perkuat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Berau bebas sampah plastik, Berau yang bersih, sehat dan lestari. Mari lita jadikan kelurahan dan kampung sebagai garda depan pengelolaan sampah, kita edukasi masyarakat, dan kita galakkan gerakan buang sampah terpilah di seluruh pelosok Berau,” tutupnya.
(adv/pem25/ton/hel)