Pelantikan Pengurus PBSI Berau: Wujudkan Semangat dan Strategi Meningkatkan Prestasi Bulu Tangkis

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Momentum pelantikan Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Berau periode 2024–2028 dijadikan sebagai pembentuk semangat dan strategi dalam meningkatkan prestasi cabang olahraga bulu tangkis. Pemerintah daerah siap mendukung sepenuhnya.

Hal ini diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Berau, M. Hendratno, pada acara pelantikan yang berlangsung di Balai Mufakat pada Minggu (20/7/2025) pagi. Hendratno mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menekankan bahwa pelantikan ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap kemampuan, integritas, dan profesionalisme para pengurus PBSI Berau.

“Kami yakin, atlet-atlet Kabupaten Berau memiliki potensi luar biasa. Kami berharap pengurus PBSI dapat melakukan pembinaan yang berkelanjutan dan membawa harum nama Berau di berbagai ajang kompetisi,” katanya.

Wakil Sekretaris PBSI Provinsi Kaltim, Risa Fahriza, menyoroti bahwa olahraga bulu tangkis telah mengakar kuat di masyarakat Berau namun belum dikelola secara optimal. Saat ini tercatat hanya 68 atlet dari dua PB aktif di bawah naungan PBSI Berau.

“Kami berharap, dengan terbentuknya kepengurusan baru, bulu tangkis di Berau bisa lebih terorganisir dan menghasilkan prestasi yang membanggakan,” ucapnya.

Desmus Ersya memimpin PBSI Berau periode 2024–2028. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan dan menegaskan fokus pada pembinaan prestasi dan penguatan data atlet serta klub bulu tangkis di Kabupaten Berau.

“Tugas ini bukan sekadar mengelola organisasi, tetapi bagaimana kita menyatukan visi, membina prestasi, dan mengangkat nama Kabupaten Berau melalui olahraga bulu tangkis,” ujar Desmus.

Ia juga menjelaskan bahwa sejak November 2024 hingga Juli 2025, PBSI Berau telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan seperti pertandingan bulu tangkis serta pelatihan sistem formasi. Namun, tantangan utama saat ini adalah belum tersedianya database resmi atlet dan klub (PB) yang aktif.

“Tanpa data yang jelas, sulit bagi kami mengembangkan atlet. Apalagi untuk mengikuti kejuaraan resmi di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, semua harus terdaftar secara resmi,” tegasnya.

(adv/pem25/wnf/hel)