BALI, DIMENSINEWS – Komitmen membangun ekosistem pemulihan atlet yang berbasis ilmu pengetahuan, budaya, dan kolaborasi nyata terasa kuat dalam perhelatan Bali Sport & Recovery Summit yang berlangsung hangat dan inspiratif di Bali. Forum nasional ini menjadi ruang bertemunya pemikiran-pemikiran progresif dari kalangan akademisi, pelaku medis, dan praktisi olahraga, yang bersama-sama mendorong transformasi pendekatan pemulihan atlet dari sekadar penanganan cedera menjadi sistem berkelanjutan yang berakar pada evidence-based medicine dan nilai-nilai lokal.
Salah satu pemantik diskusi yang mendapat sorotan adalah DR. (Cand) dr. I Gusti Ngurah Putera Eka Santhosa, M.Fis, AIFO-K, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar yang juga tercatat sebagai dekan pertama FK Unmas. Dalam materinya yang berjudul “Physiology of Glory”, ia mengajak peserta melihat proses pemulihan dan pencapaian performa atlet melalui perspektif fisiologi, epigenetik, dan kesadaran diri. Pendekatan ini menggabungkan kedalaman ilmu kedokteran, spiritualitas, serta teknologi regeneratif yang membuka cara pandang baru dalam memahami tubuh dan jiwa atlet secara utuh.
Selain dr. Ngurah Putera, sejumlah akademisi turut membagikan wawasan mereka dalam forum tersebut. Di antaranya Dr. dr. Indira Vidiari Juhanna, M.Fis., yang memaparkan pentingnya intervensi preventif dan manajemen pemulihan berbasis sistem metabolik. Sementara itu, dr. M. Ikhwan Zein, Sp.KO, SubSP ALK, menyoroti penanganan klinis terhadap cedera atlet melalui pendekatan interdisipliner. Adapun dr. Sandy Qlintang, M.Biomed., menghadirkan pendekatan terapi regeneratif menggunakan stem cell dan secretome sebagai strategi pemulihan cepat dan optimal.
Forum ini merupakan hasil kolaborasi antara Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan FK Universitas Udayana, KONI Provinsi Bali, dan Regenic-Kalbe Farma, serta mendapat dukungan dari berbagai mitra seperti Maybank, Jungle Gold, SAS Foundation, dan Varash. Ketua Umum KONI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, khususnya jajaran akademisi dan institusi pendidikan yang konsisten mendorong edukasi sport science secara aplikatif dan berkelanjutan.
Puncak acara turut ditandai dengan pemberian Anugerah Penghargaan Khusus KONI Bali kepada institusi dan tokoh yang dinilai memiliki komitmen terhadap kemajuan dunia olahraga, termasuk Rektor Universitas Udayana, Universitas Dhyana Pura, Universitas Bali Internasional, RSU Siloam, RSU Murni Teguh, serta BPJS Ketenagakerjaan.
Melalui forum ini, Bali diharapkan tidak hanya menjadi destinasi sport tourism, tetapi juga menjadi contoh nasional dalam membangun pendekatan pemulihan atlet yang mengedepankan kesehatan menyeluruh, martabat, serta ketahanan jangka panjang para atlet.
(esf)