TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Pemerintah Kabupaten Berau bersama DPRD resmi menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 menjadi Peraturan Daerah (Perda). Visi besar pembangunan lima tahun ke depan adalah Mewujudkan Berau yang Maju, Unggul, Berkelanjutan, Makmur dan Sejahtera.
Kesepakatan itu diambil dalam rapat paripurna DPRD Berau, Kamis (4/9/2025), ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dan Ketua DPRD Dedy Okto Nooryanto
Dalam sambutannya, Bupati Sri Juniarsih menegaskan RPJMD ini telah melalui serangkaian penyempurnaan dengan masukan dari legislatif. “Catatan DPRD menjadi rekomendasi penting bagi pemerintah daerah agar pelaksanaan RPJMD dapat berjalan optimal,” ujarnya.
Enam misi utama pembangunan ditetapkan, yakni, mewujudkan SDM sehat, cerdas, unggul, produktif, berakhlak, dan berbudaya melalui layanan pendidikan dan kesehatan berkualitas. Kedua mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan sosial dengan membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja baru.
Ketiga mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel, inovatif, berintegritas, dan berbasis digital. Keempat mempercepat pemerataan pembangunan melalui pengembangan potensi ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk kelima mengembangkan ekonomi kreatif dan inovatif guna meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Terakhir keenam memperkuat sektor pariwisata dan UMKM sebagai pilar ekonomi lokal.
Seluruh visi dan misi itu dituangkan dalam Program 8 Plus, dengan fokus pembangunan berkelanjutan yang menekankan pertumbuhan ekonomi sekaligus kesiapan menghadapi tantangan masa depan.
Sri Juniarsih menambahkan, sesuai Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN, Kabupaten Berau ditetapkan sebagai kawasan pengembangan pariwisata nasional. Prioritas mencakup wilayah perbatasan, konservasi Derawan, serta Kawasan Strategis Nasional Jantung Kalimantan.
Selain pariwisata, Pemkab juga menyiapkan langkah transisi menuju ekonomi hijau, menggeser ketergantungan dari sektor tambang ke sektor non-tambang, termasuk optimalisasi komoditas pangan unggulan.
“Seluruh sektor potensial ini harus benar-benar diperhatikan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Berau,” pungkasnya.
(adv/pem25/wnf/esf)