Limbah Kelapa Disulap Jadi Barang Bernilai, Diskoperindag gelar Pelatihan Kerajinan Limbah Kelapa di Maratua

oleh -18 views
Pelatihan Kerajinan Limbah Kepala selama 4 hari di Pendopo Kecamatan Maratua, Kampung Teluk Harapan. Diikuti 15 peserta. foto Helda Mildiana Dimensinews.id

MARATUA, DIMENSINEWS- Memanfaatkan limbah untuk dijadikan komoditas bukan lagi menjadi hal yang mustahil. Limbah yang menurut sebagian orang tak berharga, ternyata bisa menjadi produk yang laku dijual di pasaran. Di Kecamatan Maratua, seperti limbah batok kelapa atau tempurung, bisa dijadikan ragam aksesoris dan bahan rumah tangga seperti; mangkok, teko, kaligrafi, asbak dan aneka kerajinan lainnya.
Menilik peluang ini, Dinas Koperasi dan Perindustrian (Koperindag) Kabupaten Berau mengelar pelatihan kerajinan limbah kelapa pada 8-11 Oktober 2025, di pendopo Kecamatan, Kampung bohe Bukut Teluk Harapan Kecamatan Maratua.

Pembukaan pelatihan, Kadis Pariwisata Eva Yunita, Camat Ariyanto dan Ketua Tim Pengerak PKK Yati Rosiana Indah. foto Helda Mildiana Dimensinews.id

Pelatihan dibuka Kadis Koperindag Eva Yunita, dihadiri Camat Maratua Ariyanto, Ketua Tim Pengerak PKK Maratua Yati Rosiana Indah dan 15 peserta dari 4 kampung, Teluk Harapan, Teluk Alulu, Payung Payung dan Kampung Bohesilian.

Eva Yunita, menyebutkan dengan digelarnya pelatihan kerajinan, meningkatkan SDM khususnya kerajinan di lokasi wisata. “ Ada nilai selain maratua memiliki keindahan obyek wisata, serta memiliki souvenir dan membranding Maratua. Tentu ini membangun dan memperkuat citra atau persepsi publik terhadap lokasi wisata kita,” ungkapnya.

Apalagi souvenir yang dibuat ini, berasal dari Maratua sendiri, yang mana limbah kelapa merupakan pohon buah yang mudah di dapatkan di kepulauan Maratua.

Sementara itu, Camat Maratua menyambut baik pelatihan yang digelar oleh Diskoperindag. Ariyanto mengharapkan warga benar benar dapat mengikuti pelatihan serius. “Alangkah indah dan cantiknya , Maratua bisa memproduksi barang souvenir yang bahannya mudah didapatkan disekitar kita. Dan ini bisa menjadi income bagi warga yang menekuni,” ungkapnya.

Lanjut Ariyanto, peserta pelatihan kedepan dapat tumbuh sebagai wirausaha baru dan berpeluang membuka usaha sendiri ataupun bekerjasama dengan fihak lain.

Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari ini, mendatangkan pengrajin dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Hadi Sumarno dan Nibras. keduanya ini memberikan ilmu cara membuat nampan, pigura, hiasan rumah, bahkan anting dan kalung berbahan batok kelapa.

(helda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.