JAKARTA, DIMENSINEWS- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan memecat oknum pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai yang nongkrong di kedai kopi Starbucks saat jam kerja.
Ini merupakan tindak lanjut layanan “Lapor Pak Purbaya” yang diluncurkan pada Rabu (15/10). Purbaya menerima aduan tentang gerombolan petugas Bea Cukai yang nongkrong bersama aparat berpakaian preman di Starbucks dan selalu membicarakan pengamanan aset bisnis.
“Saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, masih nih di bawah seperti ini. Artinya, mereka enggak peduli, dianggapnya saya main-main,” kata Purbaya pada media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).
“Senin depan kalau ada yang ketemu begini lagi, gue akan pecat. Walaupun katanya mecat pegawai negeri susah, saya akan pecat, saya persulit hidupnya. Masa nongkrong di Starbucks pakai seragam? Enggak kira-kira lu!” ujar Purbaya.
Purbaya menegaskan ancaman itu bukan hanya untuk pegawai Bea Cukai, melainkan termasuk para petugas di Direktorat Jenderal Pajak. Ia mengatakan selama ini selalu menerima laporan yang bagus dari anak buahnya, tapi fakta di lapangan ternyata berbeda.
Oleh karena itu, Purbaya sengaja membuka layanan aduan masyarakat melalui nomor WhatsApp 0822 4040 6600. Ia menegaskan tidak ada pegawai Bea Cukai dan Pajak yang bisa mengakses isi aduan “Lapor Pak Purbaya” sehingga nihil kebocoran.
Purbaya berkata ada oknum Kementerian Keuangan yang menganggap menteri tak turun ke bawah. Ia berkata layanan aduan ini dibuat sengaja untuk mendapatkan laporan langsung dari masyarakat. Bahkan ia menegaskan tak segan menindak tegas anak buah yang tak sesuai aturan.
“Mereka pikir menteri cuma lima tahun, habis itu mereka bisa berkuasa lagi, mereka enggak peduli. Jadi, itu adalah behavior dari para birokrat. Ganti menteri bodo amat, kalau dimarahi diam saja, dipikir nanti lima tahun lagi juga ganti menteri. Ini sekarang enggak akan saya biarkan,” ucapnya.
“Empat tahun, lima tahun gue diganti, tapi lu duluan yang diganti sama saya,” tegasnya.
Sejak diluncurkan, layanan “Lapor Pak Purbaya” sudah menerima 15.933 pesan WhatsApp. Purbaya menegaskan tidak seluruh pesan itu berupa aduan perilaku nakal pegawai Bea Cukai dan Pajak.
Purbaya mengatakan ada 2.459 pesan berisi puja-puji untuk kinerjanya selama sebulan menjadi menkeu. Sedangkan 189 masuk kategori aduan, di mana 10 kasus sedang dalam tahap proses tindak lanjut.
“Sisanya 13.285 (pesan WhatsApp) sedang diverifikasi,” tandasnya.
(cnnindonesia)