DLHK Berau Edukasi Pengelolaan Sampah Mandiri: Warga Kelurahan Bugis Diajari Teknik Pembuatan Kompos

oleh -25 views
WARGA di Kelurahan Bugis di ajari cara membuat kompos dengan sampah rumah tangga. foto Helda Mildiana Dimensinews.id

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau kian gencar dalam upaya sosialisasi pengelolaan sampah dari sumber rumah tangga. Selama dua minggu terakhir, fokus utama kegiatan adalah memahamkan masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah organik menjadi kompos secara mandiri.

Pada Kamis (30/10/2025), halaman samping Kantor Kelurahan Bugis menjadi saksi antusiasme warga, khususnya kaum ibu, yang menyimak pelatihan pembuatan kompos. Instruktur dari Bidang Kebersihan DLHK, Carmidi, memandu langsung cara pengolahan sampah organik rumah tangga.

🌿 Kompos: Solusi Pengurangan Sampah dan Penyubur Tanah
Kompos didefinisikan sebagai pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian alami sampah organik rumah tangga, seperti sisa sayuran, kulit buah, daun kering, dan kertas bekas, oleh mikroorganisme.

Carmidi menjelaskan teknis pembuatannya yang sederhana. Sampah organik dikumpulkan, dipotong kecil-kecil, lalu ditempatkan dalam wadah (seperti kaleng bekas cat jumbo yang dilubangi dan dipasangi keran air di bagian bawah) untuk dicampur dengan bahan pengurai. Untuk mempercepat proses pengomposan, dapat ditambahkan aktivator bakteri alami seperti larutan gula merah atau yang lebih mudah air cucian beras.

“Yah minimal mengurangi sampah, karena kan sampah seperti kulit buah ini, toh akan hancur juga,” ujar Sabariah, salah seorang peserta, mengungkapkan harapannya untuk mengurangi volume sampah rumah tangga.

Menanggapi kekhawatiran peserta lain tentang potensi munculnya belatung, Carmidi menegaskan bahwa jika campuran bahan hanya terdiri dari sampah rumah tangga seperti sayur, kulit buah, dan daun kering, belatung tidak akan muncul.

🎯 Dorong Partisipasi Aktif dan Kesadaran Lingkungan
Sementara itu, Irwadi Ahmadi Siregar, Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda Utama DLHK Berau, menekankan dampak positif dari kegiatan ini bagi masyarakat dan lingkungan.

“Tentu kita mengharapkan pengetahuan masyarakat meningkat dengan pentingnya pengelolaan sampah sejak dan dari rumah tangga,” kata Irwadi.

Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan praktik, tetapi juga bertujuan menumbuhkan kesadaran untuk melakukan pemilahan sampah sesuai kategori (organik, anorganik, B3, dan residu). Irwadi berharap sosialisasi ini dapat:

• Menciptakan kebiasaan baru masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Sebagai tambahan data, pemanfaatan kompos dari sampah organik memiliki manfaat besar bagi lingkungan dan pertanian, di antaranya:
• Mengurangi Volume Sampah yang berakhir di TPA.
• Menyuburkan Tanah dengan meningkatkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
• Menjaga Kesehatan Akar Tanaman dan membantu pertumbuhan akar.
• Mengurangi Ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan kurang ramah lingkungan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen DLHK Berau untuk mendorong kemandirian warga dalam mengelola lingkungan hidup, dimulai dari lingkungan rumah masing-masing.

(adv/kom25/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.