SKK Migas Raih ‘Gold Rank’ ASRRAT Ke-7 Kalinya: Bukti Komitmen Kuat Produksi Seiring Keberlanjutan

oleh -35 views

NUSA DUA, DIMENSINEWS- — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali mengukir prestasi gemilang dengan meraih penghargaan tertinggi Gold Rank pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025.

Penghargaan yang diterima pada Jumat (28/11/2025) ini menjadi penegasan bahwa upaya agresif SKK Migas dalam meningkatkan produksi migas nasional berjalan seiring dengan komitmen kuat untuk mencapai prinsip keberlanjutan dan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia.
Fokus Ganda: Produksi dan Pengurangan Emisi

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menjelaskan bahwa tantangan besar industri hulu migas saat ini adalah menyeimbangkan target produksi yang tinggi dengan tanggung jawab lingkungan.

“Penghargaan ini memicu semangat kami dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk terus mencari terobosan dan memperkuat implementasi keberlanjutan dalam setiap operasi,” ujar Djoko Siswanto.

SKK Migas telah menjadi peserta rutin di ajang yang diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) ini, dan pencapaian tahun 2025 menandai Gold Rank yang ke-7 kalinya secara berturut-turut. Tahun ini, ASRRAT menilai laporan keberlanjutan dari 82 organisasi di Indonesia, Bangladesh, dan Filipina.
💡 Inisiatif Nyata Menuju Net Zero Emission

SKK Migas tidak hanya berjanji, tetapi juga menjalankan berbagai inisiatif jangka panjang yang konkrit untuk mengelola isu keberlanjutan, khususnya pengurangan emisi:

Peningkatan Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi Metana.

Minimisasi Flare Gas: Menuju target zero flaring (pembakaran gas nol).

Pengembangan Proyek CCUS/CCS: Proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) menjadi andalan, termasuk proyek Ubadari di Tangguh dan pengembangan Abadi Masela.

Teknologi sejenis seperti CO₂ flooding (Lap. Sukowati) dan pressure maintenance (Lap. Banyu Urip) sudah lebih dulu diterapkan di Indonesia.

Regulasi dan Kolaborasi Kunci Keberhasilan

Djoko menambahkan bahwa potensi penyimpanan karbon yang besar di Indonesia kini didukung oleh kematangan regulasi. SKK Migas bahkan telah menerbitkan Pedoman Tata Kerja (PTK).

Dokumen PTK ini berfungsi sebagai panduan teknis yang komprehensif—mulai dari perencanaan hingga pelaporan—untuk proyek CCS dan CCUS di sektor hulu migas, memastikan setiap proyek berjalan aman, efektif, dan akuntabel.

Meskipun regulasi telah mendukung, Djoko Siswanto menegaskan bahwa implementasi CCS/CCUS tidak dapat dicapai sendiri.

“Kolaborasi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan tetap menjadi kunci untuk mewujudkan proyek penurunan emisi yang konkret dan berkelanjutan. Kita tidak bisa berjalan sendiri,” tegasnya.

(hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.