Atasi Krisis Regenerasi Kriya, Pelajar Kaltim Ditantang Produksi 500 Kerajinan Rotan Senilai Rp5 Juta oleh Bu Wagub

oleh -49 views

SAMARNDA, DIMENSINEWS – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Provinsi Kaltim, Heni Purwaningsih, mengungkapkan adanya inisiatif menarik untuk mendorong generasi muda agar tertarik pada kerajinan kriya lokal.

Dalam acara Pekan UMKM di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Sabtu (6/12/2025), pelajar SMA/SMK yang mengikuti pelatihan langsung mendapatkan tantangan ( challenge) dari Wakil Gubernur Kaltim. Tantangan tersebut berupa pesanan sebanyak 500 pieces kerajinan pas yang terbuat dari rotan, dengan nilai jual per piece sebesar Rp10.000. Secara total, tantangan ini bernilai Rp5 juta yang langsung diterima oleh para pelajar tersebut.

“Tadi ada challenge dari Bu Wagub (Wakil Gubernur) mau pesan 500 pieces pas, pas yang dari rotan tadi. Berarti di-challenge. Kalau satu Rp10.000 kali 500, Rp5 juta,” ujar Heni Purwaningsih.

Heni Purwaningsih menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari kekhawatiran Dinas terhadap minimnya generasi penerus kriya lokal, mengingat anak-anak sekarang cenderung berkutat di dunia digital.

“Kita punya kekayaan kerajinan, kriya yang sangat beragam dan sangat unik. Nah, sayang kalau ini tidak ada generasi penerusnya,” katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, DPPKUKM secara rutin memberikan pelatihan singkat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelatihan Koperasi. Pelatihan ini dirancang untuk mengenalkan kepada siswa dan mahasiswa bahwa membuat kerajinan itu mudah, sehingga menumbuhkan minat. Setelah minat muncul, Dinas akan mendorong lebih lanjut pada pengembangan desain dan standarisasi ukuran produk.

Kegiatan pelatihan dan produksi ini akan dikoordinasikan oleh UPTD DPPKUKM yang memang memiliki program rutin pelatihan bagi siswa dan mahasiswa. Selain rotan, UPTD juga memiliki fasilitas (workshop) untuk ragam kriya lainnya, termasuk anyaman manik dan membatik.

Heni Purwaningsih menegaskan bahwa secara teknis, kolaborasi antara Dinas dan pihak sekolah (termasuk enam sekolah yang terlibat) sudah terjalin kuat. Tantangan produksi 500 pieces ini diharapkan tidak hanya memberikan pendapatan, tetapi juga memperkuat kolaborasi dan memicu semangat kewirausahaan di kalangan pelajar.

“Artinya, secara teknis sudah kita koordinasikan, tinggal bagaimana membuat dan memperkuat kolaborasi agar kolaborasi ini lebih kuat ke depan,” tutupnya.(ADV/DISKOMINFO KALTIM0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.