Dimensinews.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen untuk memperkuat peran olahraga tradisional sebagai warisan budaya melalui penyelenggaraan kejuaraan yang menggabungkan olahraga modern dan tradisional, termasuk BMX, sepeda tua, dan break dance.
Acara yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Oktober hingga awal November 2024 ini juga akan menampilkan cabang olahraga khas Kalimantan seperti lempar pisau, sumpit, dan enggrang. Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Saputra Sugiarta, menegaskan bahwa kejuaraan ini lebih dari sekadar kompetisi olahraga; ini adalah upaya untuk melestarikan budaya dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang olahraga.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa olahraga tradisional memiliki nilai historis yang patut dipertahankan,” ungkap Bagus.
Ia menambahkan, “Kejuaraan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kembali olahraga ini ke masyarakat luas, terutama kepada generasi muda.”
Dispora Kaltim berharap kegiatan ini akan memberikan edukasi tentang keberagaman budaya olahraga di Kaltim. Dengan menggabungkan cabang olahraga unik seperti BMX, sepeda tua, dan break dance dengan olahraga tradisional, diharapkan acara ini dapat menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan.
Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang bagi atlet lokal untuk berkompetisi, tetapi juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan langsung pengalaman olahraga tradisional. Bagus menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga sebagai bagian dari budaya lokal.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang menjaga warisan dan memperkuat kebanggaan terhadap budaya kita,” ujarnya.
Pemilihan cabang olahraga dalam kejuaraan ini mencerminkan perpaduan budaya tradisional dan modern yang kaya di Kaltim.
Bagus menjelaskan, “Olahraga tradisional seperti lempar pisau dan sumpit sudah dikenal sejak lama di Kalimantan, sedangkan BMX dan break dance merupakan olahraga yang diminati oleh generasi muda saat ini.”
Lebih jauh, Bagus menekankan bahwa olahraga tradisional tidak hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga mengandung nilai sejarah dan filosofi yang patut diapresiasi.
“Sebagai contoh, olahraga sumpit memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari budaya suku Dayak. Melalui kejuaraan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai nilai-nilai tersebut,” katanya.
Rangkaian kejuaraan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada minggu terakhir Oktober atau awal November 2024, dengan Dispora Kaltim saat ini tengah mematangkan persiapan untuk memastikan keberhasilan acara. (ADV/DISPORA KALTIM)